BERDOA usai salat Shubuh memang sangat dianjurkan. Sebagai ibadah pembuka hari, doa-doa yang dipanjatkan diharapkan mampu memberi banyak rezeki dan kemanfaatan lainnya.
Rasulullah SAW meneladankanndalam berdoa. Ada tiga permohonan yang Rasulullah selalu lakukan di waktu pagi selepas salat Shubuh.
- أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا أصبَح قال: اللَّهمَّ إنِّي أسأَلُكَ عِلمًا نافعًا، ورِزْقًا طيِّبًا، وعمَلًا مُتقَبَّلًا
(Ya Allah, sunggu aku memohon kepada-Mu ilmu yang diterima) (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Dalam doa itu, tiga permintaan yang senantiasa dimohonkan selepas shubuh. Di mana shubuh asalah waktu seseorang memulai aktivitas, juga menunjukkan bahwa ketiga hal yang diminta itu sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat
1. Ilmu yang bermanfaat (Ilman naafi'a)
Ilmu yang bermanfaat merupakan hal yang perlu didahulukan dan diutamakan sebagai bekal hidup bagi manusia. Ilmu itulah yang akan mengantarkan kepada kesuksesan hidup di Duni bahagia dan di akhirat masuk surga.
Nabi SAW bersabda sebagaimana dibuktikan Abu Hurairah Ra:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
(Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. HR Muslim)
Berkaitan ilmu bermanfaat, Nabi SAW bersabda:
"Dari Abdullah bin Al-Ash, bahwa Rasulullah SAW berlindung dari empat perkara, yaitu dari hati yang tidak khusyuk, doa yang tidak terkabul, nafsu yang tidak puas, dan ilmu yang tak bermanfaat."
2. Rezeki yang baik (Rizwan thayyibaa)
Dengan ilmu yang bermanfaat, seseorang akan dapat memilah rezeki antara yang halal dan yang haram.
إنَّ الحَلالَ بَيِّنٌ وإنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ
"Sesungguhnya yang halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas pula" (HR Bukhari dan Muslim)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Nya kamu beribadah" (QS Al-Baqarah: 172)
3. Amal yang diterima (amalan mutaqabbalaa)
Yaitu amalan yang diterima di sisi Allah dan mendatangkan pahala bagi orang yang mengerjakannya. Syarat amalan itu diterima adalah dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya" (QS al-Kahfi: 110).
KOMENTAR ANDA