DESAINER Jepang yang berbasis di Paris, Kenzo Takada meninggal dunia karena Covid-19.
Dia merupakan sosok yang namanya tidak asing terutama di dunia fashion. Dia terkenal karena menciptakan rumah mode mewah internasional Kenzo.
Kabar duka itu disampaikan oleh jurubicara merek K-3 mewah yang juga didirikan Takada dalam sebuah pernyataan.
Jurubicara tersebut menjelaskan bahwa Takada meninggal meninggal di Paris pada hari Minggu (4/10) karena komplikasi terkait Covid-19.
Kabar duka tersebut muncul di tengah Paris Fashion Week, yang tengah digelar melalui gabungan pertunjukan fisik dan digital.
"Dengan kesedihan yang luar biasa, merek K-3 mengumumkan kehilangan direktur artistik kenamaannya, Kenzo Takada. Desainer terkenal dunia itu meninggal dunia pada tanggal 4 Oktober 2020 karena komplikasi terkait Covid-19 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Amerika, di Neuilly-sur-Seine, Perancis," begitu bunyi pernyataan tersebut.
Semasa hidup, dia merupakan sosok designer yang gigih hingga pada akhirnya brand besutannya, "Kenzo" dikenal dan diakui oleh banyak pecinta fashion dunia.
Brand itu dia awali sejak tahun 1970. Takada berhasil mengguncang Paris dengan debut lini fashion tersebut. Terjual habis dari butik pertamanya, yang disebut Jungle Jap, desainnya adalah perpaduan warna-warna mencolok dan cetakan yang tidak serasi yang terinspirasi oleh perjalanannya.
"Ada lebih banyak kesenjangan budaya ketika Anda bepergian dari satu negara ke negara lain," kata Takada kepada CNN dalam wawancara tahun 2019, saat dia mengenang perjalanan yang dilakukan pada tahun 1970an.
"Jadi itu benar-benar mendorong saya dan memberi saya banyak pengaruh dan inspirasi untuk mengerjakan berbagai hal di sekitar perjalanan saya," jelasnya.
Bagi Takada, Perancis memiliki tempat tersendiri di hatinya dan di dunia fashion yang digelutinya.
"Cara Perancis bekerja dengan fashion pasti mempengaruhi saya dan kemudian saya mulai memadukan budaya lain ke dalam mode tertentu," katanya.
"Tentu saja sekarang, fashion ada di mana-mana, di New York, Paris, Milan, London, Tokyo, di mana-mana. Tapi menurutku Paris tetap sangat penting," tandasnya.
KOMENTAR ANDA