Ilustrasi ibu hamil/ Net
Ilustrasi ibu hamil/ Net
KOMENTAR

KEKHAWATIRAN terhadap warganya yang memilih tidak mau memiliki anak selama pandemi Covid-19 membuat pemerintah Singapura menawarkan bonus uang kepada mereka yang bersedia.

Belum ada keterangan pasti tentang jumlah insentif tersebut, yang pasti bonus tersebut menjadi tambahan dari beberapa bonus besar lainnya yang selama ini sudah diberikan pemerintah.

Tambahan 'pandemic baby bonus' tersebut diberikan karena Singapura termasuk negara dengan tingkat kelahiran bayi terendah di dunia. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama beberapa dekade. Terlebih lagi di masa pandemi, pasangan suami istri sibuk berjuang menghadapi masalah finansial dan PHK hingga tidak berpikir untuk memiliki bayi atau menambah jumlah anak.

Rendahnya angka kelahiran di Singapura sungguh berbanding terbalik dengan negara-negara tetangganya. Termasuk di masa pandemi Covid-19, Indonesia dan Filipina menghadapi lonjakan kehamilan akibat kebijakan lockdown (PSBB).

Padahal tahun lalu Singapura baru merasa gembira karena angka kelahiran naik setelah delapan tahun.

"Kami mendapati Covid-19 menyebabkan banyak pasangan yang menunda rencana mereka menjadi orangtua (untuk punya anak)," ujar Wakil PM Singapura Heng Swee Keat, Senin (05/10/2020), seperti dilansir BBC.

Hingga saat ini, bonus yang diberikan negara untuk bayi yang baru lahir hampir mencapai 10 ribu dolar Singapura.

Tak hanya Singapura, banyak negara lain di Asia juga menghadapi masalah penurunan angka kehamilan selama pandemi Covid-19.

Cina misalnya, angka rata-rata kehamilan di awal tahun 2020 ini menyentuh titik terendah selama 70 tahun terakhir. Padahal Cina tengah berjuang untuk keluar dari 'kenyamanan' kebijakan satu anak (one-child policy) yang telah berjalan selama tiga dekade.

Salah satu negara tetangga Singapura yang mengalami masalah baby boom adalah Filipina. Data populasi PBB menyebutkan bahwa jumlah kehamilan yang tidak direncanakan di Filipina bisa mencapai lebih dari 1 juta hingga akhir tahun.

Juru bicara PBB untuk Filipina Aimee Santos mengatakan bahwa angka tersebut juga merupakan sebuah 'pandemi'. Di Asia Tenggara, Filipina merupakan negara dengan jumlah kasus Covid-19 terburuk yaitu 307 ribu kasus infeksi.

 

 




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News