PANDEMI Covid-19 membawa dampak besar bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Berbagai aktivitas anak, termasuk belajar dan bermain dialihkan ke dalam rumah. Hal tersebut bukan tidak mungkin membuat anak-anak stres.
Oleh karena itu, orangtua perlu peka untuk memantau perubahan emosi dan perilaku anak sehingga bisa mendeteksi gejala stres pada anak sedini mungkin.
"Namun orangtua juga perlu mengetahui bahwa gejala stres pada anak ada yang terlihat ada yang 'silent' atau tidak terlihat," kata founder ruangtumbuh.id Irma Gustiana, M.Psi, Psi dalam ZoomTalk Farah.id bertajuk "Saat PJJ Terus Berjalan, Apa Saja Yang Dibutuhkan Bunda & Ananda?" yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu siang (7/10).
Gejala stres yang terlihat pada anak, terutama anak balita dan usia dini, antara lain adalah tantrum dan rewel.
"Selain itu, gejala lain juga marah-marah. Gejala ini bisa terjadi pada semua lini usia balita hingga remaja," sambungnya.
Selain itu, sambung Irma, gejala stres lain yang bisa dilihat pada anak adalah melawan, destruktif atau bahkan membantah.
"Jadi misalnya mainan dibuang atau memukul diri sendiri atau orang lain. Ini bisa jadi gejala anak mengalami ketidaknyamanan atau stres," terang Irma.
Namun selain gejala yang bisa dilihat, Irma mengingatkan bahwa ada juga gejala stres pada anak yang tidak terlihat atau disebut juga silent stress.
Gejala silent stress yang bisa dikenali antara lain adalah perubahan pola makan.
"Napsu makan anak bisa jadi sangat besar atau jadi sangat menurun," kata Irma.
Selain itu, gejala lainnya yang bisa dikenali adalah pola tidur yang berubah. Bisa jadi tidur menjadi lebih larut.
"Gejala lain silent stress adalah psikosomatik. Jadi seperti sakit perut, mual atau bahkan sariawan serta nyeri otot. Padahal dia sehat dan baik-baik saja," ujarnya.
"Gejala ini bisa jadi masalah biologis, tapi juga bisa karena stress, perlu dilihat lebih jauh," papar Irma.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam mendeteksi gejala stres pada anak, orangtua perlu untuk lebih peka pada perilaku dan emosi anak.
"Ingat, peran orangtua salah satunya pendampingan. Jadi jangan dianggap jika anak di kamar sendirian seharian belajar itu aman-aman saja. Bisa jadi juga dia sednag tidak aman. Sehingga perlu sering mengecek kondisi anak," tandasnya.
KOMENTAR ANDA