BELAKANGAN ini, keluarga memiliki peran penting sebagai penyumbang tingginya kasus positif terkonfirmasi Covid-19.
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (8/10), klaster rumah tangga menjadi faktor risiko dan menunjukkan kasus paling tinggi.
Data hingga 4 Oktober 2020, jumlah kasus klaster keluarga mencapai 625 kasus atau sekitar 46 persen. Peningkatan ini teramati pula dengan banyaknya kasus positif pada anak dan lansia yang sebenarnya mereka cenderung berada di dalam rumah.
"Berdiam diri di rumah tidak memberikan kepastian tidak terkena covid-19, sepanjang salah satu anggota masih keluar rumah atau menerima tamu dan tidak menerapkan protokol kesehatan. Maka, masih ada kemungkinan terkena dan menyebar di keluarga," kata Staf Khusus Menteri Bidang Hukum Kesehatan Kuwat Sri Hudoyo.
Oleh karena itu, guna mencegah bahkan memutus munculnya klaster keluarga ini, dr Reisa Broto Asmoro dalam ZoomTalk bersama Farah.id, Jum'at (9/10), membagikan tips jitunya.
1. Terapkan protokol kedatangan
Siapapun anggota keluarga yang aktif berada di luar rumah, disiplin terapkan protokol kedatangan. Lepas sepatu sebelum masuk ke dalam rumah, lepas seluruh pakaian, mandi hingga bersih (dari ujung kepala hingga ujung kaki), semprotkan disinfektan ke seluruh barang yang dibawa.
"Setelah benar-benar bersih dan steril, silahkan menyapa anggota keluarga yang lain," kata juru bicara penanganan Covid-19 ini.
2. Pisah dan bersihkan sendiri
Ya, untuk anggota keluarga yang aktif di luar rumah, pastikan memisahkan semua peralatan makan, perlengkapan mandi dan lainnya, termasuk spons cuci piring. Lakukan semua sendiri, mulai dari mencuci piring bekas pakai ataupun mencuci pakaian.
"Ada kasus, ketika seorang suami yang bekerja di luar rumah dia melakukan semua aktifitas sendiri. Piring makan dipisah, mencuci setelah menggunakannya, menjaga betul kebersihan diri. Meskipun dia positif, tetapi tidak menulari sang istri walau keduanya masih tidur bersama," tutur dokter cantik ini.
3. Terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
Penting sekali menjaga PHBS ini. Makan makanan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, ditambah mengonsumsi vitamin maupun minuman herbal yang mampu menjaga stamina dan imunitas tubuh. Terapkan kesesatan, menjaga diri, menjaga keluarga, dan menjaga lingkungan.
"Karena, kalau kita tidak memulai dari diri sendiri, tidak sadar diri, mau sampai kapan hal ini berakhir? Sampai kapan kita harus menunggu untuk bisa berkumpul seperti dulu lagi. Pandemi ini sungguh menyakitkan, tidak hanya bagi kesehatan tapi sudah mengganggu seluruh sendi kehidupan. Ayo, sadar diri, lakukan dari sekarang," demikian dr Reisa.
KOMENTAR ANDA