INDONESIA gencar melaksanakan diplomasi vaksin di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun ini.
Salah satu bagian dari upaya diplomasi vaksin itu adalah dengan menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan China yang leading di dunia dalam hal pengembangan vaksin Covid-19.
Ketiga perusahaan tersebut adalah Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Pengembangan vaksin Covid-19 potensial yang dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut bahkan sudah memasuki fase tiga.
Pemerintah Indonesia pun serius untuk menjalin kerjasama dalam hal pengadaan vaksin Covid-19 dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Keseriusan pemerintah Indonesia untuk menjalankan diplomasi vaksin dengan banyak negara, termasuk China, terlihat dari kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beserta Menteri BUMN Erick Thohir Agutus lalu yang kemudian dipertegas lagi dengan kunjungan Menteri Kesehatan Terawan dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Namun kemudian muncul pertanyaan lainnya, apakah vaksin Covid-19 buatan China halal?
"Dari Indonesia tim infeksi yang sudah melakukan infeksi di China salah satunya adalah dari Majelis Ulama Indonesia. Jadi jangan khawatir karena hal itu menandakan keseriusan pemerintah kita (dalam hal kehalalan vaksin) dan pemerintah China pun menyambut baik hal tersebut," papar Dutabesar RI untuk RRC Y.M. Djauhari Oratmangun dalam program virtual Dialog Jalan Sutra bertajuk "Buka-bukaan Hubungan Indonesia-China", yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL.ID pada Selasa (13/10).
Dia menjelaskan bahwa hal tersebut bukan hanya ditekankan pada vaksin yang dikembangkan oleh China tapi juga oleh negara-negara lainnya yang didekati oleh Indonesia.
"Ini (halal) jadi salah satu faktor pertimbangan utama. Jangan terlalu khawatir, karena hal itu sudah dipikirkan dengan baik oleh pemerintah saat melakukan kerjasama." demikian Dubes Djauhari.
KOMENTAR ANDA