CHINA merupakan salah satu negara yang dilirik oleh Indonesia dalam upaya diplomasi vaksin tahun ini. Tujuannya adalah untuk menghadirkan vaksin Covid-19 yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Ada tiga perusahaan yang mengembangkan vaksin di China yang diajak bekerjasama dengan Indonesia. Ketiganya adalah Sinovac, Sinopharm dan CanSino.
Ketiga perusahaan tersebut berada di antara sedikit pengembang vaksin yang saat ini leading di dunia. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan-perusahaan tersebut saat ini sudah masuk pada fase tiga.
Dutabesar RI untuk RRC Y.M. Djauhari Oratmangun dalam program virtual Dialog Jalan Sutra bertajuk "Buka-bukaan Hubungan Indonesia-China", yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL.ID pada Selasa (13/10), menjelaskan bahwa pengiriman pertama vaksin Covid-19 dari negeri tirai bambu akan dilaksanakan pada bulan November mendatang, Meski begitu penggunaannya masih ditujukkan pada kelompok prioritas, terutama tim medis.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan ke depannya Indonesia akan mampu menjadi pusat pembuatan vaksin Covid-19. Upaya menuju ke hal tersebut sudah dan sedanang dijajaki lebih lanjut.
"Ada kemungkinan juga kita membahas kerjasama transfer teknologi," ujar Dubes Djauhari.
"At the end of the day, kita mau menjadikan Indonesia sebagai pusat pembuatan (vaksin Covid-19) juga," sambungnya.
Menurutnya, Indonesia punya kemampuan untuk bisa menjadi pusat pembuatan vaksin Covid-19.
"Seperti kita lihat Biofarma, sudah berdiri lebih dari 100 tahun dan sekarang merupakan perusahaan vaksin polio yang besar di duni," terangnya.
"Dari pihak Sinovac juga sudah berkunjung ke Biofarma dan mereka melakukan pembahasan yang detil," jelas Dubes Djauhari.
"Jadi kita mau jadikan Indonesia sebagai pusat pembuatan vaksin. Bukan hanya (vaksin) Covid-19, tapi juga vaksin lainnya," tandasnya. 
KOMENTAR ANDA