BAGI kamu yang pernah membaca buku trilogy #88LOVELIFE pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh satu ini. Ya, Diana Rikasari adalah penulisnya. Fashion blogger multitalenta ini selain akrab dengan dunia fashion, juga menerbitkan karya-karya berupa buku dan beberapa clothing brand.
Menjadi fashion blogger sudah digeluti Diana sejak tahun 2007. Sejak itu Diana sudah aktif menulis di blognya yang dia jadikan sebagai fashion diary. Colorful and quirky, pemilihan busana warna warni dengan padu padan aksesoris yang playful menjadi ciri yang melekat pada diri Diana dalam berbusana.
Keunikannya tersebut membawa perhatian para pencinta fashion. Pada tahun 2011 dan 2012, blog Diana sukses menduduki peringkat pertama versi IndonesiaMatters.com.
Sampai saat ini Diana masih aktif menulis di blognya. Isi kontennya juga bukan hanya tentang fashion. Ada life-tips juga tulisan seputar home decor dipaparkan Diana dengan gaya penulisan yang santai dan menginspirasi.
Diana mengaku tidak punya background pendidikan di bidang fashion. Wanita kelahiran 23 Desember 1984 ini adalah lulusan Teknik Industri Universitas Indonesia. Dan dia lulus S2 Nottingham University setelah mempelajari ilmu manajemen bisnis.
Sempat bingung dan ragu dengan karirnya, Diana mengakui bahwa pernah berada di posisi bimbang saat mencari jati diri. Merasa fashion adalah “panggilan” dalam hidupnya, akhirnya Diana memutuskan untuk memulai bisnis usaha baru dan resign dari pekerjaannya setelah dua tahun bekerja di bidang riset.
Kemudian, ibu dua anak ini sukses berkiprah di bidang fashion dengan membangun brand sendiri. SCHMILEYMO dan UP. Brand-nya menyajikan produk busana dan sepatu yang quirky dan unik sesuai dengan selera fashion sang owner. Tak heran, para penikmat fashion dengan selera yang sama dengan Diana, antusias dengan hadirnya brand tersebut.
Tak hanya itu, sembari merintis bisnisnya, Diana juga menulis buku. #88LOVELIFE, buku hasil kolaborasinya dengan illustrator Dinda Puspitasari. Bukunya ini sempat menjadi buku best-seller. Ternyata larisnya buku Diana tidak hanya di Indonesia tetapi hingga ke negeri tetangga, Malaysia.
Di negeri jiran tersebut, #88LOVELIFE memenangkan penghargaan dan sempat dipromosikan di beberapa pameran buku internasional. #88LOVELIFE menjadi Best Book of 2015 dan 2016 untuk kategori buku nonfiksi dari MPH Malaysia.
Buku Diana itu juga hadir di pameran buku London Book Fair 2015, Frankfurt International Book Fair 2015, dan Tokyo Art Book Fair 2016.
Tak hanya menulis buku #88LOVELIFE, Diana juga menulis buku bertajuk My Rainbow Days yang terinspirasi dari cerita-cerita kedua anaknya, Shahmeer dan Daria.
Kepiawaian Diana di bidang fashion membawanya mengukir segudang prestasi.
Diana pernah meraih penghargaan dari British Council, yaitu The International Young Creative Entrepreneur (IYCE). Ia juga mendapatkan gelar Inspiring Women of The Year dari Wardah Cosmetics. Lalu turut dinobatkan sebagai salah satu dari Indonesia Most Influential Youth, Women, Netizen (YWN) oleh The Marketeers & Markplus Inc.
Bahkan pada tahun 2019, Diana menjadi salah satu speaker di TEDX Laussane Women untuk membawakan speech tentang “How To Become Unicorn”. Seminar ini dihadiri kurang lebih 1500 audiens. “Tahun lalu aku datang sebagai penonton, sekarang saat ini aku yang menjadi pembicara, just wow!” sahutnya penuh antusias.
Pesan-pesan yang disampaikan Diana sangat dekat dengan kehidupan perempuan. Dia menginspirasi dengan memberi pesan bahwa kita tetaplah harus menjadi diri kita sendiri, untuk melakukan apa yang kita sukai, dan berani tampil beda dari yang lain.
“When you are in love with yourself, other people start falling in love with you too for who you are and therefore, you attract the right kind of people. you don't lose your sense of belonging, in fact, you start to belong more and more with the right people.” – Diana Rikasari.
KOMENTAR ANDA