Melania Trump/ Net
Melania Trump/ Net
KOMENTAR

JELANG pemilihan presiden AS 2020, suasana berbeda dirasakan di tanah kelahiran ibu negara AS Melania Trump, Slovenia. Tidak nampak keramaian apalagi antutiasme di negara pesisir sub-Alpin di selatan Eropa Tengah itu. Semua terlihat biasa saja, bahkan malah lebih terlihat 'tidak peduli'.

Ini berbeda pada empat tahun lalu, di mana semua warga begitu riuh dan bersemangat  menyambut ajang pemilihan presiden AS. Berharap sepenuh hati agar salah satu wanita harapan negara itu bisa duduk di singgasana Gedung Putih sebagai Ibu Negara.

Pada 2016, media Slovenia mengikuti kampanye kepresidenan AS dengan berdebar-debar. harapan mereka adalah, jika Melania Trump terpilih maka setidaknya Ibu Negara itu bisa menebarkan perhatiannya kepada tanah kelahirannya itu.

Pandemi virus corona telah mendominasi berita utama, menutup keriuhan pilpres AS. Apakah kelak Melania 'harapan mereka dahulu' akan tetap berada di Gedung Putih bersama suaminya Presiden Donald Trump atau malah tergeser, mereka sudah tidak peduli.

Sebagian besar media Slovenia menggambarkan upaya Trump untuk terpilih kembali sebagai perjuangan yang berat. Media Slovenia juga merasa kecewa pada peran rendah yang dimainkan Melania sebagai Ibu Negara selama empat tahun ini.  

Mungkin hanya Perdana Menteri kanan-tengah Janez Jansa, yang masih bersemangat men-tweet dukungannya untuk Trump, walau dia sendiri lupa pada 'hubungan keluarga Melania dengan Slovenia'.

Jansa mengatakan lawan Demokrat Trump Joe Biden “akan menjadi salah satu presiden terlemah dalam sejarah,” menambahkan: “dunia bebas sangat membutuhkan KEKUATAN AS yang belum pernah ada sebelumnya. Pergi, menang, Donald Trump!”

Jansa kemudian bergabung dengan sekutu politiknya, Perdana Menteri Hongaria nasionalis Viktor Orban, secara terbuka mendukung Trump untuk masa jabatan kedua.

Tetapi tidak seperti Jansa, banyak politisi di Slovenia mendukung Biden atau secara diplomatis menghindari keberpihakan. Bahkan Srecko Ocvirk, walikota kota kelahiran Melania, Sevnica, tidak dapat memaksa dirinya untuk memberikan dukungan.

“Sebagai warga negara Slovenia, saya memilih presiden negara kami. Oleh karena itu saya tidak dapat berkomentar tentang pemilihan AS,” kata Ocvirk kepada AFP.

Sebuah artikel pada surat kabar mingguan, Nedeljski Dnevnik,  menulis ‘Seorang wanita yang tidak pernah melihat ke belakang’, yang didedikasikan untuk Melania Trump.

Artikel itu menyebutkan, banyak orang Slovenia yang memiliki harapan tinggi empat tahun lalu tentang bagaimana tanah air Melania dapat memperoleh manfaat dari posisi dan ketenarannya itu.

“Pada 2016, berbagai produk dengan gambar dan nama Melania muncul karena banyak yang ingin menguangkan ketenaran globalnya dengan cara yang inovatif,” tulis surat kabar itu, seperti dikutip AFP, Sabtu (31/10).

“Politisi dan pengusaha berharap itu akan memperkuat hubungan dengan Gedung Putih ... tetapi semua harapan itu terbukti salah,” tambah surat kabar itu.

Artikel tersebut mencatat bahwa Melania bahkan jarang menyebut Slovenia kecuali ketika berbicara tentang kehidupan awalnya di “negara komunis yang tidak bebas”.

Media Slovenia belum menerbitkan satu pun wawancara atau pidato langsung Melania kepada rekan senegaranya. Komunikasi sebagian besar terbatas pada peringatan dari pengacara keluarga Trump yang ditujukan kepada pengusaha, menghalangi mereka dari penggunaan nama dan gambar Melania yang tidak resmi.

Sementara itu, Sevnica - kota kecil di tepi sungai Sava sekitar 100 kilometer (60 mil) timur ibu kota Ljubljana - setidaknya telah melihat beberapa keuntungan dari status Melania sebagai ibu negara.

Ribuan turis dari AS dan tempat lain berdatangan. Menikmati petualangan seru di sepanjang jalan setapak untuk mencapai kota, mengunjungi kastilnya yang berusia 900 tahun dan membeli beberapa produk bertema Melania.

Bahkan, sebuah toko roti lokal membuat roti dengan nama ‘kue Melania’ telah menjadi sangat populer dan kantor pariwisata setempat bahkan menawarkan paket mewah ‘Ibu Negara’ termasuk anggur kelas atas, salami, kue, dan coklat.

“Nyonya Melania Trump telah menempatkan Sevnica di peta dunia,” kata Ocvirk.

"Kami telah diberi kesempatan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas keindahan kawasan kami," katanya, seraya menambahkan bahwa sebelum datang wabah virus corona, jumlah wisatawan yang menuju Sevnica telah meningkat hingga 30 persen selama empat tahun terakhir.

Tetapi saat ini dibanding pemilihan AS, pandemi lebih penting di benak orang Sevnica, kota yang mencatat jumlah infeksi virus corona di atas rata-rata.

 

 




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women