Penyediaan alat pacu jantung yang tersebar di beberapa lokasi di Amerika Serikat/ Foto: Pixabay
Penyediaan alat pacu jantung yang tersebar di beberapa lokasi di Amerika Serikat/ Foto: Pixabay
KOMENTAR

FAKTA menunjukkan bahwa serangan jantung menyerang semakin banyak orang usia produktif. Di Amerika saja, seperti dilansir Medical Daily, satu orang mengalami serangan jantung setiap 40 detik.

Karena makin mengerikan, sangat penting bagi kita untuk mengenali gejala dan penyebab serangan jantung agar kita bisa siap menghadapinya, entah apakah itu menyerang diri kita maupun orang-orang terdekat. Berikut ini beberapa fakta seputar serangan jantung yang wajib kita pahami.

Henti Jantung vs Serangan Jantung

Keduanya memang sama-sama masalah serius pada jantung, tapi keduanya berbeda. Henti jantung adalah kondisi jantung yang berhenti dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Henti jantung bisa menimbulkan kematian dalam hitungan menit.

Sedangkan serangan jantung badalah kondisi fatal saat jantung tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup dalam darah yang menuju jantung. Pada serangan jantung, jantung tidak berhenti berdetak. Biasanya ditandai rasa terbakar atau tekanan hebat pada bagian dada hingga menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa berlangsung dalam hitungan jam.

Faktor Risiko

Permasalahan jantung koroner bisa jadi penyakit keturunan. Jika riwayat penyakit jantung ada dalam keluarga, kita masih bisa mengurangi risikonya dengan menghindari 3 (tiga) faktor risiko yaitu merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Diet sehat akan membantu kita mempertahankan berat badan yang sehat atau jika harus mengurangi berat badan sesuai kebutuhan. Hal itu dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan kolesterol. Kita juga dapat melaksanakan beberapa program untuk menghindari faktor risiko serangan jantung dan masalah jantung lainnya.

Tanda Umum Serangan Jantung

Tanda paling umum serangan jantung adalah rasa nyeri pada dada. Rasa nyeri bisa hilang timbul selama beberapa menit atau sebaliknya, konstan. Serangan jantung bisa menyerang kapan saja, bahkan di saat kita bersantai.

Pada beberapa kasus, tanda serangan jantung juga bisa terasa seperti tekanan berat di punggung belakang, leher, rahang, bahkan di perut. Perlu juga diwaspadai tanda lainnya yaitu napas yang pendek.

Yang harus diperhatikan adalah tanda serangan jantung pada perempuan bisa berbeda. Perempuan bisa jadi tidak merasakan nyeri atau tekanan di dada tapi lebih kepada keluhan mual, muntah, dan kelelahan. Menurut American Heart Association, rasa lelah itu disebabkan stres pada tubuh yang berusaha memompa darah melewati sumbatan pada jantung.

Pengobatan di Rumah Sakit

Kita mungkin akan merasa kewalahan dengan berbagai pengobatan yang intensif. Namun karena serangan jantung adalah salah satu kondisi medis yang gawat darurat, tentu saja sangat dibutuhkan tindakan cepat tanggap.

Tindakan yang diberikan tergantung pada penyebab serangan jantung. Banyak yang bisa pulih dengan sendirinya. Banyak pula yang membutuhkan pengobatan untuk memecah gumpalan darah. Dan jika aliran darah masih tersumbat, diperlukan dua operasi yaitu angioplasty atau bypass.

Pemulihan PascaSerangan Jantung

Setelah pulih dari serangan jantung, kita harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk tahu kebiasaan apa yang harus diubah atau dikurangi dari gaya hidup kita selama ini. Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan serangan jantung kedua.

Kita juga sebaiknya mengikuti program rehabilitasi jantung. Program yang fokus pada latihan, konseling untuk melepas stres, dan pendidikan tentang pentingnya memiliki jantung yang sehat. Pastikan diri kita menaati jadwal pengobatan termasuk meminum obat-obatan. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat sangat penting karena sekali kita terkena serangan jantung, maka rentan untuk kembali terulang untuk kedua kali.

Terlepas apakah kita memiliki riwayat penyakit jantung atau tidak, gaya hidup sehat menjadi sangat penting untuk mengurangi faktor risiko serangan jantung. Olah fisik yang rutin, diet sehat, manajemen stres, dan memelihara kesehatan tubuh secara keseluruhan akan membantu jantung menjadi sehat.

Dan jika kita terkena penyakit jantung, mendapati riwayat jantung dalam keluarga, atau menghadapi kondisi yang dapat memicu risiko serangan jantung, jangan tunda berkonsultasi dengan dokter untuk tahu penanganan seperti apa yang mesti dilakukan dengan cepat.

Sahabat Farah, yuk pelihara usia produktif sebaik-baiknya agar kita dapat merasakan kondisi sehat paripurna dan terhindar dari risiko serangan jantung.

 

 

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health