INDUSTRI fesyen Indonesia semakin hari semakin berkembang dengan pesat. Hal ini juga terlihat dari para perancang busana Indonesia yang turut andil menjadi bagian perkembangan fashion baik di negeri sendiri maupun di kancah internasional.
Karya-karya dari perancang busana Indonesia ini berhasil membuktikan pada dunia bahwa Indonesia mampu bersaing menciptakan produk-produk fashion berkualitas terbaik.
Berikut ini 5 profil singkat desainer Indonesia yang mendunia dengan karya-karya istimewa mereka.
Tex Saverio
Nama Tex Saverio (36) rasanya tidak asing lagi di telinga saat media manapun mewartakan karya-karyanya. Dialah perancang busana asal Indonesia yang terkenal di mancanegara dan rancangannya dipakai banyak selebriti Amerika. Karirnya di dunia fesyen berkibar sejak September 2005 ,saat memenangkan penghargaan nasional Mercedes-Benz Asia Fashion Award.
Akrab disapa Rio, pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1984 ini memiliki ciri khas dalam karyanya yaitu glamour, ekspresif, dan didominasi warna-warna gelap. Para penikmat fesyen bisa langsung mengenali busana rancangan Rio dari ciri khas yang menonjol dalam setiap helainya.
“Some people might perceive this as an unattainable dream, but it takes ambition to believe that it can be done even though the fashion industry in Indonesia is still developing itself,” ungkap Rio saat diwawancarai Harper’s Bazaar tentang busananya yang dipakai Lady Gaga.
Bagi Rio, tidak ada resep khusus untuk bisa sukses. Prinsip yang selalu dipegangnya adalah menjunjung kejujuran dan orisinalitas ciri khas dalam berkarya. Dan terbukti, prinsip tersebut mengantarkannya merengkuh kesuksesan, termasuk tampil di panggung Paris Fashion Week tahun 2014.
Peggy Hartanto
Wanita kelahiran Surabaya, Jawa Timur 19 April 1988 ini sudah memiliki ketertarikan dengan fesyen sejak duduk di bangku SMA. Karena bercita-cita ingin mewujudkan impiannya menjadi fashion designer, Peggy memutuskan untuk menempuh pendidikan di Raffles College of Design and Commerce di Sydney, Australia.
Awal karir Peggy Hartanto dimulai saat ia lulus kuliah, dengan bekerja di bidang produksi dan quality control untuk desainer Australia, Collette Dinnigan. Peggy bekerja dengan Collette Dinnigan selama 1,5 tahun. Setelah memiliki sejumlah pengalaman di tempat ia bekerja, pada tahun 2011 Peggy kembali ke Indonesia dan mulai merintis label busana miliknya sendiri, dengan diberi nama PEGGY HARTANTO.
Prestasinya di kancah internasional muncul saat hasil karyanya digunakan oleh sejumlah selebriti mancanegara, seperti aktris Anne Heche, Judy Reyes, dan pembawa acara terkenal Guiliana Rancic. Potongan cut off modern dan minimalis menjadi bagian dari ciri khas karya Peggy.
Rancangan Peggy juga kerap tampil dalam pameran-pameran fesyen dunia, seperti di Inggris, Australia, Amerika, dan pusat mode dunia Prancis. Seperti halnya Dian Pelangi, karya-karya yang berkelas milik Peggy membuatnya masuk daftar Forbes 30 Under 30 di tahun 2016. Peggy telah menembus pasar Singapura, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Dubai, hingga Lebanon.
Rinda Salmun
"Setelah menjalani bisnis ini, baru terlihat bahwa dunia fashion memang enggak selalu glamor. You worked hard for it. Apalagi untuk saya yang terhitung baru membangun label. I invested many years of education, love, passion, and money untuk bisa berada di sini sekarang. Orang selalu membutuhkan pakaian, dari situ saya tahu fashion business will always be around," papar desainer muda Indonesia, Rinda Salmun.
Nama Rinda Salmun mulai dikenal sejak pertama kali muncul di kancah fesyen dalam negeri lewat perhelatan Jakarta Fashion Week 2013. Wajar memang belum banyak yang mengenal desainer berprestasi yang satu ini di Indonesia, karena ia justru mengawali karirnya di Inggris.
Lewat label yang ia namakan dengan namanya sendiri, Rinda sukses menjejakkan karyanya di London sejak 2009. Beberapa rancangannya pernah dikenakan penyanyi Jamelia, kontestan The X Factor UK dan muncul dalam pemotretan fesyen majalah lokal di sana. Pada 2010, koleksinya yang bertema Neurosis pun sukses ditampilkan di London Fashion Week.
Dian Pelangi
Dian Pelangi disebut-sebut sebagai salah satu desainer muda paling berpengaruh di era ini. Pemilik nama lengkap Dian Wahyu Utami ini merupakan sosok desainer di balik Dian Pelangi Fashion. Dian menempuh pendidikan formal SMK 1 Pekalongan lalu mengambil jurusan Tata Busana.
Ia memperdalam lagi ilmu fesyen di ESMOD dan lulus pada tahun 2008 dengan nilai yang cukup tinggi.
Kemudian pada tahun 2009, perempuan berdarah Palembang ini bergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan menjadi anggota termuda kala itu. Tidak hanya itu, di pertengahan tahun 2009 untuk pertama kalinya Dian mengikuti fashion show di Australia.
Hingga saat ini, sudah banyak pengalaman dan prestasi yang ia torehkan. Sosoknya pun menjadi salah satu pelopor tren fesyen hijab dunia yang gayanya selalu diikuti jutaan hijabers. Ia juga termasuk salah satu inisiator komunitas Hijab Community Indonesia.
Dengan sederet prestasinya, majalah bisnis internasional Forbes memasukkan Dian ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 pada tahun 2018. Tidak ketinggalan prestasinya tampil di panggung The Shows pada New York Fashion Week tahun 2019.
KOMENTAR ANDA