PEMERINTAH Bosnia dan Herzegovina terus mempertahankan tradisi sekolah Maktab yang menjadi basis pendidikan agama di negaranya.
Maktab, atau dikenal juga sebagai Kuttab, adalah kata Arab yang berarti 'sekolah dasar' di mana anak-anak tidak hanya diajarkan membaca, menulis, dan tata bahasa, tetapi juga studi Islam dan pembacaan kitab suci umat Muslim, Alquran.
Tradisi ini dimulai pada periode Ottoman dan dilanjutkan selama Kekaisaran Austro-Hongaria dan berdirinya Yugoslavia serta Bosnia dan Herzegovina modern.
Saat ini, semua anak dari kelas satu hingga kelas sembilan dapat mengikuti Maktab, yang sepenuhnya dikelola dan diorganisir oleh Persatuan Islam Bosnia dan Herzegovina.
Para imam mengajari anak-anak membaca Alquran dan pengetahuan dasar agama sesuai kelompok usia mereka di akhir pekan. Selain itu, anak-anak juga memperkaya kehidupan mereka dengan mempelajari dasar-dasar dan nilai-nilai agama Islam.
Sulejman Posavljak, seorang imam yang bekerja di salah satu Maktab di ibu kota Bosnia, Sarajevo, mengatakan minat terhadap Maktab meningkat setiap tahun.
“Kami memiliki 131 anak di Maktab di lingkungan kami. Kami membuka sekolah lagi atas permintaan keluarga,” kata Posavljak, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (16/11).
Posavljak menggarisbawahi bahwa pendidikan maktab memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, di mana mereka belajar menghormati keluarga dan bertoleransi terhadap tetangganya.
“Saya ingin mengajak keluarga yang masih dilema: Tolong kirimkan anak-anak Anda ke sekolah agar Anda dapat membesarkan anak yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Harun Cuprija yang berusia sebelas tahun, salah satu anak dari sekolah maktab, mengatakan dia belajar banyak doa dan surah, atau bab dari Alquran.
“Tempat ini sangat indah. Kita baca Alquran, kita belajar shalat. Kita juga mendapat teman baru,” ujarnya.
Murid lain bernama Dzejna Fazlagic yang berusia dua belas tahun mengatakan bahwa dia belajar membaca Alquran di maktab.
"Kami belajar banyak hal di sini. Itu adalah keinginan terbesar saya untuk bisa membaca Alquran," katanya.
Hingga abad ke-20, masjid adalah satu-satunya tempat pendidikan massal di dunia Islam. Seorang imam akan melatih sekelompok siswa yang duduk di lantai dan Alquran bahasa Arab diajarkan.
Dengan perkembangan sekolah modern, bagaimanapun, jumlah maktab menurun di dunia Islam.
KOMENTAR ANDA