KUMPULAN dongeng rakyat Rusia justru merupakan mahakarya Leo Tolstoy terindah tanpa mengurangi hormat kepada Perang Dan Damai, Anna Karenina, Sonata Kreutzer, Wafatnya Ivan llyich, Kebangkitan Kembali dan lain-lain mahakarya sang mahapujangga mahadahsyat Rusia.
Di dalam antologi dongeng rakyat Rusia, Leo Tolstoy berkisah tentang seorang cendekiawan ingin mengetahui apa sebenarnya benda yang disebut matahari. Terdorong gelora semangat penelitian maka sang cendekiawan memandang bahkan melolot secara terus-menerus tanpa henti ke arah matahari.
Akibat memelototi matahari secara terlalu lama dan terlalu intensif akibat terlalu obsesif alih-alih berhasil tahu apa yang sebenarnya benda di langit yang bersinar terang-benderang itu akhirnya malah kedua mata sang cendekiawan menjadi buta!
Humor
Meski saya sama sekali bukan cendekiawan, namun saya sempat menggagas humorologi sebagai upaya mencari tahu apa sebenarnya yang disebut sebagai humor.
Akibat terlalu memaksakan diri untuk tahu apa sebenarnya sesuatu yang disebut sebagai humor, maka saya masih layak bersyukur sebab tidak menjadi buta, namun sampai kini saya masih bukan sekadar tidak tahu namun malah makin tidak tahu apa sebenarnya yang disebut sebagai humor.
Mencari definisi saja saya sudah bingung sebab begitu banyak definisi humor berkeliaran namun masing-masing definisi tidak ada yang berhasil mendefinisikan humor secara meyakinkan sempurna.
Saya juga berulang kali memaksakan diri untuk swasembada membuat definisi humor sendiri namun selalu tidak sempurna sebab selalu bisa saya ragukan kebenarannya sendiri.
Logi-logi
Nasib konyol yang serupa tapi tak sama meski suasananya mirip-mirip, juga saya alami ketika menggagas alasanologi demi mencari tahu apa sebenarnya yang disebut alasan, malumologi demi mencari tahu apa sebenarnya yang disebut malu.
Juga kelirumologi dan kirakiramologi mau pun purapuramologi atau andaikatamologi apalagi bingungologi.
Ternyata memang sudah merupakan kodrat bahwa tidak semua hal di semesta ini bisa dan perlu diungkap oleh otak manusia yang memang mustahil sempurna akibat manusia memang tidak sempurna.
Apabila saya memaksakan diri mengungkap “sesuatu” secara sempurna maka pada hakikatnya saya berulah sama mubazirnya seperti seekor ular yang menelan ekor dirinya sendiri sehingga akhirnya malah seluruh raga dirinya lenyap seperti kartun ilustrasi naskah yang sedang anda baca ini.
Kegagalan saya jelas akibat daya pikir saya memang dangkal alias seperti mas Rocky Gerung senantiasa bilang: dungu . Namun saya bukan anda yang memiliki daya pikir jauh lebih baik ketimbang saya.
Dapat diyakini bahwa anda pasti mampu mengungkap makna humor, alasan, malu, keliru, andaikata, keadilan, kasih-sayang, kemanusiaan serta segenap tak-benda yang berkeliaran di alam semesta ini.
KOMENTAR ANDA