MOUTHWASH alias obat kumur yang biasa dijual bebas diduga dapat membunuh virus corona dalam waktu 30 detik setelah terpapar.
Begitu kata sejumlah ilmuan di Universitas Cardiff dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan awal pekan ini (Selasa, 17/11).
Mereka menemukan bahwa obat kumur yang mengandung setidaknya 0,07 persen cetylpyridinium chloride (CPC) menunjukkan "tanda-tanda yang menjanjikan" untuk mengurangi penularan virus corona.
Laporan awal mereka, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mendukung sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu yang menemukan obat kumur yang mengandung CPC membantu mengurangi viral load orang yang terinfeksi virus corona.
Temuan awal ini dilakukan jelang uji klinis pada pasien di University Hospital of Wales di Cardiff untuk mengetahui apakah obat kumur dapat mengurangi virus corona dalam air liur pasien. Penemuan ini diharapkan bisa dipublikasikan pada awal 2021 mendatang.
Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa penelitian ii masih memerlukan pendalaman lebih lanjut.
"Meskipun studi in-vitro ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah positif, lebih banyak penelitian klinis sekarang jelas dibutuhkan," kata pemimpin penelitian itu, Professor David Thomas dari Cardiff University.
"Kami perlu memahami apakah efek obat kumur yang dijual bebas pada virus Covid-19 yang dicapai di laboratorium dapat direproduksi pada pasien, dan kami berharap dapat menyelesaikan uji klinis kami pada awal 2021," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.
Menanggapi penelitian tersebut, spesialis periodontologi Dr Nick Claydon mengatakan bahwa dia yakin obat kumur dapat menjadi tambahan penting untuk melawan virus corona bersama dengan mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik dan memakai masker.
KOMENTAR ANDA