Peran terbesar orangtua adalah membimbing anak. Salah satunya adalah dalam memilih institusi pendidikan terbaik untuk meraih cita-cita anak/ Net
Peran terbesar orangtua adalah membimbing anak. Salah satunya adalah dalam memilih institusi pendidikan terbaik untuk meraih cita-cita anak/ Net
KOMENTAR

SEORANG ibu dilanda galau. Putri satu-satunya yang kini duduk di bangku SMA bersikeras ingin kuliah di jurusan perfilman. Padahal sudah dua guru menganjurkan putrinya memilih Bahasa Inggris mengingat gadis remaja itu pandai dan berbakat di bidang itu. Si ibu sibuk mencari cara bagaimana membuat putrinya bisa melihat banyak pilihan lain yang tak kalah menarik selain perfilman.

"Jika anak sudah bisa menetapkan cita-citanya tapi hati ayah dan bunda tidak yakin dengan hal itu, galilah si anak lebih mendalam," ujar Riani Fitria, psikolog dan praktisi talent mapping/observation dalam ZoomTalk Farah.id bertajuk "Ayah Bunda, Yuk Dampingi Ananda Meraih Cita-Cita Sesuai Minat dan Bakat" yang digelar Rabu (18/11/2020).

Hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menggali informasi lebih banyak dan lebih mendalam tentang cita-cita anak.

Orangtua harus mengetahui alasan anak mengejar satu cita-cita tertentu. Apakah alasan itu bersifat intrinsik yang benar-benar datang dari diri anak ataukah ada pengaruh dari luar. Orangtua juga bisa menanyakan apakah anak siap dengan segala proses dan kerja keras yang dituntut dari profesi yang menjadi cita-citanya.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah cara berdiskusi dengan komunikasi dua arah yang baik. Saat bertanya, jangan sampai nada bicara orangtua mengubah diskusi menjadi interogasi. Jangan sampai anak menolak menjelaskan alasannya dengan mengatakan "pokoknya aku mau itu".

Ketika anak mengemukakan alasan intrinsik, orangtua tak perlu mendebat. Yang perlu dilakukan adalah meminta anak berpikiran terbuka untuk melihat opsi lain. Orangtua bisa menyodorkan berbagai alternatif yang berkaitan dengan kemaampuan dan minat anak di bidang lain atau alternatif profesi yang 'dekat' dengan keinginannya.

Selanjutnya, orangtua bisa mengajak anak melakukan 'studi banding' bahkan magang. "Jika ayah atau ibu memiliki teman atau kenalan yang bekerja di bidang perfilman, bisa diminta menjelaskan segala hal tentang dunia film. Ajak anak melihat langsung proses kreatif pembuatan film. Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk opsi alternatif yang ayah-ibu sodorkan," ujar psikolog sekolah di TK Mini Pak Kasur ini.

Selepas studi banding tersebut, orangtua bisa kembali menggali apakah makin mantap memilih cita-citanya atau mulai tertarik dengan profesi lain yang dikenalkan orangtua. Jika memang anak dapat mengemukakan alasan mengapa ia bertambah yakin dengan cita-citanya, orangtua sebaiknya tidak menentang anak.

Peran terbesar orangtua adalah membimbing anak. Salah satunya adalah dalam memilih institusi pendidikan terbaik untuk meraih cita-cita anak. Orangtua harus siap membandingkan, mensurvei, serta memastikan kelebihan dan kekurangan setiap kampus. Maka ayah dan ibu akan merasa tenang saat anak menjadi mahasiswa di kampus pilihannya.

Hadirlah utuh saat mendampingi anak bekerja keras meraih cita-citanya lalu kurangilah perlahan-lahan porsi keterlibatan ayah-ibu. Jadilah pemantau yang baik seiring mendewasanya keyakinan diri, pemikiran, dan kesiapan mental si buah hati.

 

 




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting