INDONESIAN Fashion Chamber (IFC) adalah sebuah asosiasi perancang busana yang berdiri sejak tahun 2015 dan kini diketuai Ali Charisma.
Dalam laman resmi indonesianfashionchamber.or.id, IFC menyatakan telah memiliki chapter (cabang) di 12 kota di Indonesia, mulai dari Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, hingga Makassar. Saat ini, anggota IFC mencapai lebih dari 200 orang.
Dalam perekrutan anggota, IFC lebih mengutamakan para desainer muda sebagai anggotanya. Hal ini ditunjukkan melalui filosofi logo yang menggunakan warna oranye untuk huruf 'F', yang ditujukan menggambarkan jiwa muda serta kreatif. Bahkan Ali menjamin bahwa IFC bukan hanya terbuka untuk desainer, tetapi bagi siapapun yang berminat atau berkecimpung di dunia kreatif seperti event organizer, pengusaha tekstil, hingga media.
Namun IFC tetap menerapkan standar tertentu dan mencantumkan prasyarat untuk menerima seseorang menjadi anggota. Hal itu tentu saja untuk menjaga kualitas dan komitmen para anggota IFC. Karya para calon anggota akan dikurasi atau diseleksi oleh tim yang ditunjuk khusus.
IFC dibentuk dengan tujuan memfasilitasi desainer dan pengusaha bidang mode untuk memperkuat fondasi demi kemajuan industri mode secara nasional dalam kancah internasional. Dalam menjalankan berbagai program kerja, IFC juga menjadi partner pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat (inspirasi) mode dunia.
Dalam pergerakannya, IFC bergerak di industri mode dengan kekhususan ready-to-wear craft dan modest fashion. IFC menekankan pengembangan tiga sektor yaitu research and development, sumber daya manusia, dan bisnis yang mencakup desain & label.
IFC juga membantu pemasaran, distribusi, serta kewirausahaan unit kecil dan menengah. Hal tersebut telah dimulai dengan kegiatan dan program IFC yang bersinergi dengan berbagai instansi pemerintahan seperti Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustria , Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
Upaya lain yang terus digalakkan IFC adalah mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Mode Busana Muslim Dunia. Beberapa tahun terakhir pakaian modest baik berupa pakaian tertutup, busana muslim, scarf, hingga kerudung telah menjadi tren di kalangan perempuan. Terlihat dari semakin banyaknya perempuan muslim Indonesia mengenakan pakaian yang sesuai syariah Islam. Tak hanya digemari wanita muslim, modest wear pun kini telah banyak dipakai wanita nonmuslim.
Salah satu program yang rutin dilakukan IFC adalah menyelenggarakan MUSLIM FASHION FESTIVAL (MUFFEST) INDONESIA yang mulai dihelat sejak tahun 2016. MUFFEST menghadirkan fashion show, seminar, workshop, juga exhibition yang diikuti lebih dari 400 brand dari UKM/IKM dan garment , serta lebih dari 200 desainer busana muslim.
Hingga tahun ini IFC tetap konsisten dalam menjalankan program penyelenggaraan pameran mode busana muslim. Selama pandemi, fashion show dilaksanakan secara virtual. Salah satunya dengan menggandeng Bank Indonesia dan Halal Life Style Center dalam rangkaian acara INDONESIA SHARIA ECONOMIC FESTIVAL (ISEF) 2020. Diikuti 164 desainer modest fashion Indonesia untuk kategori ready to wear, syar’i, tekstil tradisional, dan aksesoris, ISEF 2020 mengambil tema “Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle.”
Pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau ISEF 2020 yang digelar secara virtual sukses mendulang transaksi senilai Rp 5,03 triliun. Adapun nilai tersebut tercipta dari kesepakatan pembiayaan, transaksi business to business (B2B) dan ritel business to consumer (B2C), serta komitmen wakaf produktif. Kepala Departemen dan Keuangan Syariah Bank Indonesia sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara ISEF 2020 Anwar Bashori memprediksi jumlah tersebut masih akan terus bertambah.
Sebelumnya, IFC juga terlibat dalam Global Talents Digital yang diselenggarakan Fashion Futurum Initiative dengan dukungan Russian Fashion Council serta Mercedes-Benz Fashion Week Russia pada 406 September 2020. Mengambil tema Sustainability, para desainer dari seluruh dunia menampilkan koleksi terbaru mereka secara virtual. IFC diwakili lima anggotanya yaitu Gregorius Vici, Aldre Indrayana, Rosie Rahmadi, AM by Anggiasari, dan Emmy Thee.
Tak hanya fashion show virtual, sejak awal pandemi IFC juga banyak mengadakan online talkshow melalui Zoom maupun IG live yang mengangkat kisah perjuangan para desainer untuk bertahan, menjaga kreativitas, dan tetap produktif di dunia industri kreatif Tanah Air.
Berbagai kiprah IFC selama pandemi Covid-19 tersebut menjadi bukti keseriusan dan keberhasilan program kerja IFC membantu desainer lokal meningkatkan produktivitas dan branding untuk memenangkan pasar domestik maupun global. Kita semua berharap cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia akan tercapai. Bravo IFC.
KOMENTAR ANDA