KEMENTRIAN Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai tahun depan.
Terkait ini, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan orangtua kepada anak-anaknya. Psikolog Anak Gisella Tani Pratiwi menegaskan, sebelum mengizinkan anak kembali ke sekolah, pastikan terlebih dulu bahwa mereka memahami situasi pandemi Covid-19.
"Yang paling utama adalah ajarkan anak dan pastikan mereka paham dengan situasi saat ini. Cara mengenalkannya bisa lewat berbagai media, tapi melalui cara-cara yang ramah anak. Misalnya dengan buku cerita atau video anak yang bisa orangtua cari di internet," kata Gisella, dikutip dari Tempo.co.
Cara kedua adalah melatih anak mengikuti protokol kesehatan. Penting untuk membiasakan mencuci tangan dengan benar (selama minimal 20 detik) setiap kali menyentuh benda-benda. Memastikan masker untuk tetap menutupi mulut dan hidung, serta menjaga jarak dengan teman-temannya.
Ketiga, orangtua harus memastikan sekolah menerapkan protokol kesehatan. Orangtua bisa bertanya kepada pihak sekolah mengenai hal ini. Apakah sekolah menyiapkan tempat cuci tangan, sirkulasi udara di setiap ruang kelas baik, dan sekolah menerapkan kegiatan belajar mengajar secara bergantian (50 persen kehadiran). Serta, pihak sekolah bekerja sama dengan sarana kesehatan terdekat.
Keempat, ajak anak mengamati dan memahami proses belajar mengajar, terutama buat mereka yang baru masuk di kelas 1 SD. Hal ini bisa dilakukan melalui video, buku cerita, atau bermain pura-pura sekolah.
"Tujuannya agar anak paham aturan di dalam kelas yang mungkin lebih tegas dan butuh sikap belajar yang lebih serius," ujar Gisella.
"Misal, tentang jenis tugas, cara berkomunikasi kepada guru, dan sistem pengajaran di sekolah tersebut," lanjutnya.
Kelima, usahakan anak sudah terlatih memiliki sikap belajar yang memadai. Misalnya bagaimana memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu, memahami instruksi guru, dan menaati peraturan yang diberikan. Kenalkan jadwal yang baru ketika anak akan masuk sekolah. Lalu, persiapkan anak untuk beradaptasi pada kebiasaan belajar yang baru.
"Ada saatnya anak mandiri, terutama ketika di kelas dengan guru dan teman-teman. Namun ada pula saat di mana anak masih mendapat bimbingan dari orangtua, yaitu selepas kegiatan di kelas," sarannya.
"Ajak anak mengenali sisi menyenangkan dari sekolah. Bicarakan manfaat yang akan dia dapatkan," demikian Gisella.
KOMENTAR ANDA