BERITA baik datang dari Negara bagian Victoria, Australia. Negara bagian ini hampir dekat dengan kebebasan Covid-19, lantaran pasien terakhir yang dirawat di Melbourne sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Menurut Premier Victoria, Daniel Andrews, pasien tersebut merupakan satu-satunya kasus aktif yang tersisa.
"Hari ini menjadi sangat penting dan setiap warga Victoria bisa bangga atas peran mereka dalam mengalahkan gelombang kedua pandemi," kata Premier Andrews, Selasa (24/11).
Departemen Kesehatan Victoria menyatakan, pasien pertama yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi virus Corona terjadi pada 21 Februari. Selanjutnya, Depkes mencatat dari 9.960 hasil tes covid, tak satupun kasus baru ditemukan.
Namun Premier Andrews meminta warganya agar jangan lengah sebelum adanya vaksin. "Masih jauh dari selesai, bahkan dengan nol kasus hari ini, tidak ada kasus aktif. Tes yang banyak dan masyarakat telah mengikuti aturan yang benar," ujar dia.
Pejabat Langgar Aturan
Berbeda dengan Negara bagian Victoria, di New South Wales (NSW), Premier Gladys Berejiklain tengah menjadi sorotan lantaran tidak menjalani isolasi mandiri usai tes covid.
Ia menjalani serangkaian tes covid-19 pekan lalu di kantornya. Sejak saat itu, Premier Gladys mengaku mulai kehilangan suaranya.
"Kalau dipikir-pikir, saya seharusnya menutup pintu dan tidak bertemu siapapun selama 90 menit hingga dua jam, saat menunggu hasil tes," akunya.
Aturan Depkes NSW memang disebutkan, siapapun yang melakukan tes covid harus langsung pulang dan mengisolasi diri sambil menunggu hasil. Kemudian, pasien diminta untuk tidak berbagi kamar dengan orang lain jika hal itu memungkinkan.
Queensland Buka Perbatasan Dengan NSW
Merujuk pada angka kasus yang terus menurun, Queensland mulai mengizinkan warga dari Kota Sydney dan sekitarnya masuk ke negara bagiannya tanpa menjalani karantina. Peraturan ini berlaku mulai 1 Desember 2020.
Premier Annastasia Palaszcsuk mengumumkan hal ini usai bertemu dengan Kepala Petugas Kesehatan Dr Jeannette Young, Selasa (24/11) pagi.
Dengan dibukanya kembali perbatasan ini, berarti warga Sydney dan sekitarnya bisa masuk ke Queensland untuk pertama kali sejak pertengan Juli lalu.
Sementara, penutupan perbatasan dengan Victoria yang dimulai sejak pertengahan Mei kemarin, belum dihapus.
"Saya telah menyampaikan ke Premier Victoria Daniel Andrews, jika mereka mencapai 28 hari tanpa kasus, maka perbatasan juga akan dibuka untuk mereka pada 1 Desember nanti," tegas Premier Annastasia.
Jika di Negara Bagian Victoria, New South Wales, dan Queensland sudah mulai bergerak bebas, lain halnya dengan di Australia Selatan. Polisi di sana baru saja menyita sebuah restoran cepat saja lantaran telah melanggar peraturan lock down. Karena hal ini, muncul klaster baru, Parafield.
Klaster tersebut mencakup kasus-kasus yang terkait dengan restoran Woodville Pizza Bar. Kafe, restoran, perhotelan dan toko-toko ritel ditutup selama dua hari.
Pejabat tinggi bidang medis Australia Selatan Profesor Nicola Spurrier menjelaskan, seminggu setelah kasus pertama ditemukan di klaster Parafield, lebih dari 4.500 orang menjalani karantina. Dan hingga Minggu (22/11), tercatat masih ada 37 kasus aktif di sana.
Kepolisian Australia Selatan sendiri telah menjatuhkan denda kepada ratusan orang melanggar. Mereka melayangkan surat peringatan kepada warga dan pemilik toko sebanyak 337 kali sejak Kamis (19/11) hingga Minggu (22/11). Polisi juga mengeluarkan 157 denda. Seperti dikutip dari Detik.com
KOMENTAR ANDA