PANDEMI virus corona yang menimpa Indonesia, dan juga banyak negara lainnya pada tahun ini, bukan hanya membawa masalah di bidang kesehatan tapi juga merembet ke sejumlah bidang lainnya, terutama ekonomi.
Karena itulah, pekerjaan rumah pemerintah saat ini bukan hanya menangani pandemi itu sendiri tapi juga menemukan cara yang tepat untuk bisa membangkitkan kembali geliat ekonomi di tanah air.
"Dari target pertumbuhan ekonomi lima persen, dari informasi terakhir, kita masih minus tiga pada Desember ini. Mudah-mudahan segera akan bisa mencapai titik nol dan kemudian tumbuh secara bertahap pada 2021," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam Program Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Pertanian, Masa Depan Pemulihan Ekonomi Indonesia" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis siang (10/12).
Dia menjelaskan, selama pandemi ini, terjadi pertumbuhan yang cukup menarik dalam hal struktur pasar di mana sebagian besar condong pad konsumsi pangan, kesehatan dan baru ke urusan sandang.
Menurut Aria, dalam beberapa waktu ke. depan, pemulihan ekonomi di Indonesia akan berjalan beriringan dengan upaya pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 yang mudah diakses oleh masyarakat.
"Saya melihat, untuk recovery ekonomi akan paralel terjadi lompatan dengan keberhasiilan kita menyediakan vaksin yang rencananya Februari tahun depan akan ada ratusan juta yang masuk dan di situlah pergerakan ekonomi akan mengalami satu lompatan," paparnya.
Meski begitu, dia mengakui bahwa saat ini situasi ekonomi di Indonesia memasih masih mengalami ketidakpastian, namun bukan berarti harus pesimis.
"Recovery ekonomi memang menjadi sesuatu yang unpredictable saat ini, tapi bukan berarti kita harus skeptis. Kita harus tetap optimis," tekannya.
KOMENTAR ANDA