Orangtua murid pasrah dan berdoa untuk keselamatan anak-anak mereka yang diculik/ Net
Orangtua murid pasrah dan berdoa untuk keselamatan anak-anak mereka yang diculik/ Net
KOMENTAR

SEJUMLAH orang tua murid yang anaknya hilang berkumpul di sebuah sekolah menengah di negara bagian Katsina barat laut Nigeria pada hari Minggu (13/12). Mereka memohon pihak berwenang untuk menyelamatkan ratusan anak laki-laki yang diculik oleh pria bersenjata.

Mereka berkumpul dengan cemas menanti kabar dari anak-anak mereka yang hilang setelah sekelompok orang bersenjata menyerang Sekolah Menengah Sains Pemerintah di Kankara pada Jumat (11/12) malam waktu setempat.

Abubakar Lawal datang dari Zaria, sebuah kota yang berjarak 120 kilometer (75 mil) di selatan Kankara, setelah mengetahui bahwa dua dari tiga putranya termasuk di antara murid yang hilang.

“Sejak kemarin saya di sini, berdoa agar Allah Swt. menyelamatkan anak-anak kami,” katanya di luar halaman sekolah yang berdebu, seperti dikutip dari reuters, Minggu (13/12).

Murja Mohammed orang tua murid lain juga mengungkapkan hal yang sama, ia juga memohon bantuan pihak berwenang.

“Jika bukan pemerintah yang akan membantu kami, kami tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan anak-anak kami,” katanya kepada Reuters.

Beberapa anak laki-laki yang berhasil diwawancarai oleh Reuters mengatakan, mereka berhasil melarikan diri dari hutan tempat orang-orang bersenjata itu membawa mereka, tetapi tidak segera jelas berapa banyak yang masih ditahan atau apa yang diinginkan kelompok itu.

Serangan oleh geng bersenjata, yang secara luas disebut sebagai bandit, biasa terjadi di seluruh barat laut Nigeria. Kelompok tersebut biasanya menyerang warga sipil, mencuri atau menculik mereka untuk mendapatkan uang tebusan.

Ada kemarahan yang meningkat dengan situasi keamanan yang genting di Nigeria, negara berpenduduk terbesar di Afrika itu. Akhir bulan lalu, militan Islam membunuh sejumlah petani di timur laut negara bagian Borno, dan memenggal beberapa dari mereka.

Militan Islam, yang biasanya melakukan gangguan keamanan dan menyasar warga sipil, lebih umum terjadi di bagian timur laut negara itu.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News