Istri Gubernur DKI Jakarta Fery Farhati dalam ZoomTalk Farah.id/Farah
Istri Gubernur DKI Jakarta Fery Farhati dalam ZoomTalk Farah.id/Farah
KOMENTAR

MENJADI orangtua adalah proses belajar dan tubuh bersama. Hal itulah yang diamini oleh istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni Fery Farhati.

Dalam program ZoomTalk Farah.id bertajuk "Halo Ibu Fery! Bincang Dengan Ibu Fery Farhati Dari Parenting Hingga Pandemi" yang diselenggarakan pada Rabu siang (16/12), Fery menyebut bahwa kehidupan berkeluarga merupakan proses tubuh kembang bersama.

"Sebagai orangtua, kami di rumah menerapkan lima nilai kehidupan. Yang pertama adalah nilai cinta. Karena di situlah kita membangun kehangatan dalam rumah tangga," ujar Fery.

"Ketika rumah penuh dengan cinta dan kehangatan, maka anak-anak akan nyaman. Setiap kali anak ada masalah atau ingin curhat, hal yang mereka pikirkan adalah rumah, karena di situlah mereka menemukan kehangatan," sambungnya.

Nilai kedua yang dianutnya bersama sang suami, Anies Baswedan adalah nilai pembelajaran.

"Menjadi orangtua adalah proses belajar yang semakin hari semakin membuat kita sebagai orangtua mengenal anak kita dan semakin paham bagaimana menghadapi mereka," terangnya.

Dia melanjutkan, nilai ketiga yang juga dia tanamkan di dalam rumah adalah visioner. Menurutnya, orangtua yang visioner biasanya mendahulukan kepentingan dan kebutuhan anak.

Sehingga, misalnya, ketika anak melakukan kesalahan, maka orangtua yang visioner tidak adak mendahulukan kebutuhan mereka untuk marah, melainkan mencari tahu apa yang bisa dipelajari agar anak kelak tidak mengulangi kesalahan yang sama serta lebih bertanggungjawab di kemudian hari.

"Nilai keempat yang juga tidak kalah penting adalah nilai religius. Kita menanamkan pada anak mengenai bahwa di setiap keseharian kita ada yang menjaga kita. Nilai religius yang ditanamkan pada anak akan jadi bekal dia kemudian untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah," papar Fery.

Nilai terakhir yang juga dia dan suami tanamkan dalam rumah tangga adalah kehadiran.

"Walau mungkin secara fisik Mas Anies tidak sesering itu hadir untuk anak-anak, tapi secara mental kehadirannya selalu ada pada anak-anak. Jadi anak-anak selalu yakin bahwa ketika mereka butuh, orangtua mereka akan selalu ada untuk mereka," kata Fery.

"Semakin hari anak juga akan selalu belajar bahwa orangtua mereka is there or them. Sehingga ketiika anak ada masalah, yang pertama kali ada di kepala mereka adalah ibu bapaknya," tandasnya.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting