Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PERTANYAAN tentang, "Kapan selesai isolasi mandiri?" terkadang menggelitik para pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pun dengan pertanyaan, "Kapan seharusnya saya mulai isolasi mandiri, apakah saya harus tes untuk tahu status Covid, tes apa yang sebaiknya dipilih, dan setelah selesai isolasi mandiri apakah harus dites ulang?" menjadi pertanyaan besar sebagian masyarakat.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Decksa Medika, SpPD menjelaskan, pada dasarnya penularan virus yang tertinggi ada pada masa inkubasi virus (2-14 hari setelah seseorang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19). Jadi, tujuan isolasi mandiri (isoman) adalah untuk melimitasi atau mengurangi risiko untuk menularkan ke orang lain.

"Hal ini sangat penting, mengingat penyakit covid-19 ini adalah penyakit yang gampang menularkan. Jadi jika seseorang melakukan isoman, maka tingkat penularan dapat ditekan hingga kurva risiko orang terinfeksi virus bisa melandai, bahkan pandemi ini bisa berakhir," kata dr Decksa, dikutip dari Instagram @pandemictalks, Jumat (25/12).

Kapan harus memulai isolasi mandiri?

Seseorang harus mulai melakukan isoman ketika pertama kali dirinya mendapatkan gejala Covid-19, seperti panas, batuk, nyeri di seluruh tubuh, anosmi, gangguan penciuman dan perasa, generium, dan lainnya.

Lalu, ada riwayat kotak atau bekerja di tempat yang risiko transmisi Covid-19 nya tinggi. Seperti pemukiman padat penduduk, perkantoran yang sistem sirkulasi udaranya buruk, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Lanjutkan Dengan Tes!

Jika gejala seperti yang disebutkan di atas muncul dan ada riwayat kontak erat dengan Covid-19, disarankan untuk segera melakukan tes.

Tes yang paling akurat adalah PCR. Namun sekarang ada tes antigen yang mempercepat seseorang mengetahui apakah dirinya terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Rapid antigen dapat dilakukan jika seseorang memiliki gejala dan ada riwayat kontak dengan penderita. Apabila tes antigen menunjukkan hasil negatif, jangan senang dulu. Terlebih jika memang ada gejala dan kontak erat, sebaiknya segera lakukan tes PCR.

Jika Positif, Lakukan Isoman!

Jika hasil tes antigen atau PCR menunjukkan hasil positif, bagi mereka yang tanpa gejala, segera lakukan isoman. Pun bila bergejala ringan dan sedang, bisa melakukan isoman di rumah.

"Tapi jika gejalanya sedang menuju ke berat, sebaiknya lakukan isolasi di rumah sakit rujukan," saran dr Decksa.

Berapa Lama Durasi Isoman?

Untuk pasien tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri, durasi isoman adalah 10 hari terhitung dari dinyatakan positif terinfeksi usai dilakukan tes.

Bagi yang bergejala ringan dan sedang, hitungan durasi isomannya adalah 10 hari dari mulai bergejala ditambah 3 hari setelah selesai gejala. Namun jika pada hari ke-10 masih bergejala, tunggu hingga hari ke-14 atau hingga gejalanya benar-benar hilang. Dan tetap ditambah 3 hari isoman setelah hilang gejala.

"Bahkan jika gejala muncul sampai 30 hari, isoman tetap dilakukan 30 hari plus 3 hari hilang gejala. Jadi total 33 hari isolasi," ujarnya.

Sedangkan gejala berat, kriterianya ada 2. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), isolasi dilakukan 10 hari plus 3 hari bebas gejala. Tapi di Indonesia, sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, 10 hari isolasi ditambah harus satu kali PCR negatif dan selanjutnya 3 hari bebas gejala.

Bagaimana Menentukan Gejala Ringan, Sedang, atau Berat?

Gejala Ringan biasanya ditandai dengan tanpa komplikasi. Misalnya, pasien hanya merasakan Anosmia saja, atau sakit kepala saja, atau sekadar nyeri otot, masih bisa beraktivitas, makan enak, atau tidur tidak terganggu.

Jika sudah ada tanda-tanda yang mengganggu aktivitas keseharian, seperti lemas walau hanya sedikit beraktivitas, sesak napas (napasnya cepat), dan demam tinggi, ini sudah termasuk gejala sedang.

Dan untuk gejala berat, ketika seseorang sudah tidak dapat melakukan aktivitas apapun, hanya tiduran, napas cepat dan sesak, demam tinggi, dan mengalami gangguan kesadaran.

"Tapi ingat, semua kegiatan isolasi mandiri dan selesai isolasi mandiri, tetap harus dikonsultasikan oleh tenaga kesehatan yang berwenang. Mereka nanti yang menentukan, apa perlu dilakukan tes ulang untuk memastikan pasien isoman benar-benar terbebas dari covid," tegasnya.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health