KABAR baik di tengah pandemi. Alat deteksi Covid-19 melalui embusan napas buatan tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Ketua Tim Pengembang GeNose, Profesor Kuwat Triyana mengatakan, selanjutnya tim akan melakukan penyerahan hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
"Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes pernalat atau totalnya 120 ribu orang per hari. Angka 12p tes per alat itu dari estimasi, bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit, termasuk pengambilan napas, sehingga satu jam dapat memeriksa 20 orang. Bila efektif, alat bekerja selama 6 jam," urai Kuwat.
Dia melanjutkan, nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah, hanya sekitar Rp 15.000 sampai Rp 25.000. Hasil tes juga sangat cepat, yaitu sekitar 2 menit. Juga tidak memerlukan Reagen atau bahan kimia lainnya.
Selain itu, pengambilan sampel berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding tes usap atau SWAB.
Ditargetkan akhir tahun ini tim peneliti dapat mengajukan naskah publikasi, sehingga secara akademik keandalan GeNose C19 dapat dipertanggungjawabkan.
KOMENTAR ANDA