Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PENULARAN Covid-19 pada umumnya terjadi di lingkungan terdekat, baik dari teman ataupun keluarga. Inilah penyebab meroketnya klaster-klaster keluarga di Indonesia.

Takut? Panik? Stop dulu, ya! Karena yang dibutuhkan oleh keluarga atau sahabat kita bukan ketakutan atau kepanikan. Mereka justru membutuhkan support terbaik yang bisa kita berikan.

Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 dr Dewi Nur Aisyah menjelaskan, ketika orang terdekat dinyatakan positif terinfeksi, maka harus segera dilakukan contact tracing.

"Apa sih sebenarnya penelusuran kontak itu? Jadi, yang dilakukan petugas surveilans di lapangan adalah mendatangi pasien saat ditemukan ada kasus positif," kata Dewi saat melakukan siaran pers BNPB.

Selanjutnya, ketika hasil yang kita dapat adalah negatif, maka dukungan moril wajib kita berikan kepada sahabat maupun keluarga yang terpapar.

Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan:

1. Bantu list down klinik atau rumah sakit yang menyediakan jasa PCR SWAB dengan hasil tercepat. Bantu hubungi langsung juga lebih baik, karena pada kondisi awal biasanya pasien Covid-19 akan mengalami kepanikan dan stres.

2. Bantu list down rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat. Cari bantuan tenaga medis untuk pengecekan ketersediaan kamar dan fasilitas yang dibutuhkan.

3. Bantu cari tempat tinggal sementara untuk keluarga satu rumahnya yang kemungkinan butuh untuk isolasi mandiri. Situasi ini sangat tergantung dari siapa yang positif dan negatif Covid-19 dan keamanan tempat tinggalnya.

4. Kirim makanan sehat dan suplemen, karena kondisi panik dan over thinking biasanya membuat pasien terkonfirmasi Corona akan kehilangan selera makan, bahkan bisa sampai lupa makan.

5. Rajin check kondisinya lewat chat untuk memastikan apakah ada progres yang lebih baik. Sekigus untuk mengetahui kebutuhannya.

6. Stop judging lewat kalimat seperti, "Kamu gak pakai masker, ya?", atau "Kamu sih, pergi terus!". Karena yang paling dibutuhkan adalah dukungan untuk sembuh dan sehat.

7. Bantu trace back aktivitasnya dalam 14 hari terakhir, untuk memastikan siapa saja yang kontak langsung dengannya.

8. Jadi pendengar yang baik, karena selama 1 sampai 2 minggu ke depan akan banyak yang dirasakan, baik secara fisik maupun mental. Sehingga yang paling dibutuhkan adalah teman yang mau mendengar keluh kesahnya.

9. Terus semangati untuk kesembuhannya. Doakan untuk kebaikannya.

Ingat ya, jangan menjauh, jangan menghina, apalagi menganggapnya sebagai aib keluarga. Karena tidak semua orang mau terpapar Covid-19.

Yuk, jaga selalu kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Lakukan pula 3T, yaitu tracing, tracking, dan testing ketika kita, kerabat atau sahabat dinyatakan terinfeksi.

Ungkap kebenaran, jangan takut, karena dengan begitu kita membantu pemutusan penyebaran Covid-19 dengan cepat.

 




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family