MASYARAKAT Indonesia diminta untuk tidak ragu dengan vaksin yang akan diberikan pemerintah secara gratis. Termasuk tidak perlu meragukan vaksin Sinovac yang selama ini dinilai keamanannya kurang terjamin.
Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad menegaskan bahwa vaksin yang beredar sudah pasti melalui beberapa tahap penelitian dengan aturan yang sangat ketat.
Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah.
"Penelitian klinis dengan standar internasional adalah penelitian yang paling ketat regulasinya. Untuk memastikan bahwa tingkat keamanan dan kemanjuran yang dihasilkan benar-benar valid," kata Riris ketika berbincang dengan wartawan, Rabu (30/12).
Pemerintah, melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah bertekat untuk memberi perlindungan bagi tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat dari pandemi Covid-19 dengan memastikan ketersediaan vaksin gratis.
Menteri Budi mengurai, untuk memenuhi imunitas komunal atau herd immunity melalui jalur vaksin, maka sebanyak 181 juta rakyat harus memperoleh vaksin Covid-19.
“Dari 269 juta rakyat Indonesia, kalau kita ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta ini kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid berat, yang pernah terkena Covid-19 positif, dan ibu-ibu hamil yang masuk kategori eksklusi, maka jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat,” katanya.
Reporter : Raiza Andini/RMOL.ID
KOMENTAR ANDA