SEDERET selebriti tanah air sudah merasakan bagaimana rasanya terinfeksi Covid-19. Gejala terparah dialami Dewi Perssik. Pedangdut ini mengalami ruam hebat di sekujur tubuh setelah terpapar virus Corona.
Namun cerita mengejutkan datang dari Maia Estianty. Salah satu juri di ajang pencarian bakat itu mengaku, hanya terinfeksi Covid-19 selama 1 hari dan menjalani isolasi mandiri hanya 3 hari.
Kok bisa, ya?
Cerita dimulai pada 17 Desember 2020, saat Maia menjalankan SWAB PCR dan hasilnya negatif. Tidak berapa lama, Ibu tiga orang anak laki-laki ini pergi makan malam dengan teman-temannya, setelah sebelumnya juga menjalankan SWAB antigen, yang hasilnya juga negatif.
Pulang dari makan malam, karena merasa dua kali hasil swabnya negatif, Maia mengaku tidak melakukan jaga jarak. Namun karena istri dari Irwan D Musry ini harus menjadi juri di Indonesian Idol, ia kembali menjalani tes swab PCR, Minggu (20/12), dan hasilnya positif dengan hasil CT 29 (maksimal CT 35).
"Di situ aku kaget, kok bisa ya? Karena baru Kamis kemarin hasil swab aku negatif, kok hari Minggu sudah positif. Dari mana ya?" kata Maia di channel YouTube Maia AlElDul TV, Rabu (30/12).
"Kemudian aku coba menganalisa, mungkin waktu Kamis aku swab antigen (saat mau makan malam), ada temanku yang sudah positif tetapi tidak terdeteksi. Jadi swab antigen, kalau kita bertemu dengan orang yang terpapar, baru swab antigen itu baru bisa mendeteksi setelah 5 hari kita bertemu dengan orang yang terpapar itu. Jadi tidak bisa mendeteksi secara real time," jelas mantan istri musisi Ahmad Dhani ini.
Mengetahui dirinya terpapar, Maia langsung menjalankan isolasi mandiri di rumahnya di Pejaten, Jakarta Selatan. Hari pertama dilalui dengan biasa saja, karena Maia mendapatkan hasil swab pada malam hari.
Di hari kedua isolasi, Maia beraktifitas seperti biasa, karena ia mengaku tidak mendapatkan gejala apapun. Konsumsi makanannya pun seperti biasa, makan sup lidah favorit dan minum jus buah sebagai penambah stamina, serta banyak minum air putih.
Selain itu, di dalam kamar isolasinya Maia menyediakan alat desinfektan otomatis yang dinyalakan saat ia tidak berada di ruangan.
"Selama menjalani isolasi mandiri, aku sempat berpikir, aneh ya kok aku bisa kena Covid-19. Padahal semua vitamin sudah aku minum, mulai dari vitamin C, D, magnesium, zinc, bahkan aku punya satu vitamin andalan untuk menambah imunitas tubuh aku. Tapi tetap saja kena," keluhnya.
Karena isolasi mandiri ini, Maia harus berpisah sementara dengan sang suami. Namun menurut dia, Irwan cukup tanggap dengan mengirimkan perawat ke rumah Pejaten. Perawat tersebut bertugas menyuntikkan sejumlah vitamin dan placenta ke tubuh Maia.
"Iya, kan virus itu belum ada obatnya ya. Hanya bisa dilawan dengan imunitas tubuh dan imun tersebut di dapat dari vitamin. So, aku harus disuntik vitamin biar nilai CT value-nya cepat negatif. Kalau nggak bisa makan vitamin, ya suntik vitamin. Kalau bisa sih dua-duanya," ujarnya.
Setelah menjalankan sejumlah aktifitas di hari kedua isolasi mandiri, olahraga dan berjemur, Maia kembali menjalankan SWAB PCR. Mengejutkan, hasilnya langsung negatif. Ternyata, virus Corona yang menjangkiti Maia hanya bertahan 1x24 jam saja.
Diakui Maia, isolasi memang cukup membosankan. Makanya, ia habiskan waktu isolasi dengan menghibur diri. Seperti maskeran, menelpon teman, hingga main Tik Tok. Intinya, ia ingin menghibur diri karena diyakini dapat meningkatkan imunitas.
Sejumlah obat-obatan yang dikonsumsi Maia selama terpapar covid-19 adalah azythromycin 500 mg, tamiflu, isprinol, Curcuma, vitamin C 1000 mg, vitamin D 5000 IU, vitamin E 300 IU, zinc 50 mg, magnesium, camostat masilate.
"Aku juga disuntik vitamin dosis tinggi. Juga sebelum terkena covid, aku selalu minum multivitamin dan vitamin setiap 2 minggu sekali. Mungkin itu juga penyebab kenapa virusnya langsung mati, pergi dari tubuh aku," tutur dia.
"Selama isolasi, tiap hari aku menjalankan SWAB PCR. Hari pertama (Minggu, 20/12) aku positif, hari kedua, ketiga, dan keempat PCR ku berturut-turut negatif. Dan tiap hari pula aku disuntik vitamin," urainya.
Di akhir cerita, Maia berpesan, walaupun sudah melakukan swab antigen, sebaiknya tetap jaga jarak. Dan Maia tetap percaya bahwa tes terbaik dan terakurat adalah swab PCR. Tetap minum vitamin, istirahat yang cukup, jaga jarak, dan lakukan 3M.
KOMENTAR ANDA