CHINA telah memberikan persetujuan bersyarat penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan milik negara Sinopharm.
Adiministrasi Produk Medis Nasional China menyebut persetujuan vaksin yang dikembangkan oleh unit China National Biotec Group (CNBG) merupakan yang pertama untuk penggunaan publik.
Pejabat Administrasi Produk Medis Nasional, Chen Shifei pada Kamis (31/12) menyebut, China dapat memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin yang belum menyelesaikan uji klinis jika dianggap sangat dibutuhkan untuk mengatasi keadaaan darurat kesehatannya.
Sementara itu, dimuat Reuters, pihak CNBG sendiri telah merilis keampuhan vaksin Sinopharm pada Rabu (30/12). Hasil dari uji klinis fase 3 menunjukkan, vaksin itu diklaim 79,34 persen ampuh melawan virus corona.
Tingkat kemanjuran itu lebih rendah dibandingkan dengan vaksin Sinopharm yang diuji coba di Uni Emirat Arab (UEA). UEA sendiri menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin Sinopharm ke publik pada 9 Desember.
Meskipun lebih lambat dari beberapa negara lain dalam menyetujui vaksin Covid-19, China telah menginokulasi warganya selama berbulan-bulan dengan tiga suntikan berbeda selama kandidat vaksin menjalani uji coba tahap akhir.
Setidaknya China sudah memberikan 1,5 juta dosis dari tiga produk vaksin yang berbeda, dua yang dikembangkan CNBG dan satu dari Sinovac.
KOMENTAR ANDA