Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ERA digital memudahkan kita melakukan banyak hal dalam kebaikan. Dalam hal dakwah misalnya, para ustaz kini memanfaatkan platform media sosial dan video channel untuk mengunggah materi kajian mereka agar bisa menjangkau lebih banyak umat.

Namun di sisi lain, segala sesuatu di jagat digital bisa disalahgunakan oleh mereka yang menguasainya. Deep fake dan hoaks adalah dua hal mengerikan yang dibuat oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan orang lain atau membuat masyarakat ketakutan.

Hoaks banyak berisi fitnah berupa informasi yang menyesatkan. Bagi masyarakat yang enggan mencari klarifikasi, hoaks dengan mudah membutakan mata mereka.

Sebagai muslim, kita hendaknya selalu memohon kepada Allah Swt. agar dapat ditunjukkan kebenaran melalui apa yang kita baca dan kita dengar, termasuk agar dijauhkan dari fitnah yang bisa menyerang diri kita pribadi.

Kita hendaklah selalu membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah saw. berikut ini agar Allah senantiasa melindungi kita dari fitnah dan segala keburukan yang dibawanya.

Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnattibaa’ah wa arinal baathila baathilan warzuqnajtinaabah
“Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.” (H. R. Imam Ahmad)

Fitnah bisa menyerang mulai dari inti kehidupan manusia yaitu keluarga. Keharmonisan hubungan suami istri misalnya, jika tidak dijalani dengan berpijak pada syariah Islam, begitu mudah untuk digoyahkan dengan berbagai godaan yang mampu menjadi fitnah.

Bisa juga dalam urusan pendidikan anak. Jika anak tidak dikokohkan dengan pendidikan ala Rasulullah, mungkin saja si buah hati terjerumus pada hal-hal buruk akibat salah memilih teman sementara ia tidak punya pijakan hati yang kuat. Itu pun menjadi keburukan bagi orangtua.

Aa Gym dalam satu kesempatan mengatakan bahwa doa yang dipanjatkan Rasulullah tersebut merupakan ikhtiar spiritual untuk membuka apa yang samar, apa yang simpang-siur, dan apa yang disembunyikan, agar menjadi jelas duduk perkaranya.

Baik itu dari aspek sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Kita semua tentu ingin kehidupan bermasyarakat dan berbangsa kita tidak diramaikan oleh ingar-bingar fitnah yang merajalela.

Bagi anak-anak di SDIT, doa tersebut diajarkan  sebagai salah satu doa yang dibaca sebagai wirid setelah salat maupun dibaca sebelum kegiatan belajar di sekolah. Doa tersebut mengandung manfaat untuk menyibak suatu kekeliruan agar dapat menjadi kebenaran, juga dapat diaplikasikan dalam proses mencari ilmu.

Ya, melawan fitnah adalah dengan ilmu, dalil, serta bukti yang berpijak pada kebenaran. Doa yang kita panjatkan adalah pemompa semangat dan pembuka jalan menuju ridha Allah. Kita berdoa dan kita berusaha meluruskan pemikiran kita dengan tabayyun (mencari bukti).

Alangkah indahnya kehidupan keluarga dan kehidupan sosial kita jika seluruh umat mampu bersinergi dalam kebaikan dan kekeluargaan.

Saling bahu-membahu mengatasi berbagai kesulitan dalam hidup. Seperti di masa pandemi, sungguh tercela mereka yang masih mencoba membuat sensasi, memancing di air keruh, dan menakut-nakuti masyarakat dengan berbagai berita yang tidak jelas kebenarannya. Padahal kita harus bersatu untuk bertahan dan mengalahkan musuh bersama (Covid-19).

Dengan selalu memanjatkan doa Rasulullah tersebut, semoga kita menjadi umat yang tidak mudah terprovokasi oleh fitnah. Semoga kita senantiasa dijaga Allah dari keburukan fitnah dan kuat hati untuk memerjuangkan kebenaran.

 

 

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur