Kebiasaan gampang marah si kecil juga bisa disebabkan karena ia belum tahu bagaimana menyampaikan sesuatu dengan benar/ Net
Kebiasaan gampang marah si kecil juga bisa disebabkan karena ia belum tahu bagaimana menyampaikan sesuatu dengan benar/ Net
KOMENTAR

"YA, namanya juga anak-anak, biasalah kalau seperti itu. Nanti juga kalau dia sudah besar, ngerti sendiri kalau itu salah..."

Ada tidak Bunda di sini yang berpikiran seperti itu? Aduh, jangan sampai, ya Bunda. Karena orangtua yang cerdas itu tahu betul kalau karakter anak dibentuk sejak masih kecil.

Salah-salah menyepelekan perilaku buruk anak, justru akan membahayakan mereka nantinya. Anak jadi sulit diatur dan tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Ayah dan Bunda tentunya tidak mau seperti itu, bukan?

Harus Bagaimana?

Ada beberapa kebiasaan buruk si kecil yang harus Ayah dan Bunda waspadai sejak dini. Bagaimana caranya? Yuk, kita belajar sama-sama!

1. Suka Memotong Pembicaraan

Si kecil senang memotong pembicaraan ketika Ayah dan Bunda sedang ngobrol atau berbincang dengan orang lain? Biasanya, mereka tidak akan berhenti ngoceh sampai Ayah dan Bunda mendengarkannya. Jika dibiarkan, si kecil bisa tumbuh jadi orang yang mudah menyela, loh.

Ada baiknya Ayah dan Bunda mulai bersikap tegas. Jelaskan, bahwa jika ia ingin berbicara, tunggu hingga orang lain selesai berbicara dulu. Jika sudah diingatkan si kecil masih juga berperilaku yang sama, Ayah dan Bunda bisa bersikap sedikit cuek.

2. Pura-pura Tidak Mendengar

Pernah mendapatkan anak yang pura-pura tidak mendengar dan justru semakin asyik menonton tv atau bermain game online saat Ayah dan Bunda panggil?

Jangan langsung membentak, ya! Bisa jadi mereka memang sedang terlalu fokus dengan tontonannya. Jadi, dekatilah si kecil, pegang pundaknya, dan panggil namanya. Bila perlu, kecilkan suaran televisi atau matikan. Jika si kecil marah dan tidak mau mendengarkan, barulah Ayah dan Bunda bersikap lebih tegas.

3. Mengambil Milik Orang Lain Tanpa Izin

Si kecil sering mengganti acara televisi tanpa izin, merebut mainan teman, kakak, atau adiknya. Jangan dibiarkan, ya! Karena ini akan membuat anak menjadi semaunya.

Komunikasi menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan ini. Minta si kecil membayangkan jika ia berada di posisi temannya itu, sungguh menjengkelkan bukan? Dengan demikian, Ayah dan Bunda mengajarkannya untuk berempati kepada orang lain.

4. Berbohong

Jangan anggap enteng anak yang suka berbohong, ya! Baik itu kebohongan kecil, bahkan besar, atau ia berbohong hanya untuk sekadar terlihat keren, menghindari tanggung jawa, atau menghindari masalah.

Jika Ayah dan Bunda memergoki si kecil berbohong yang tidak perlu, jangan langsung menyangkalnya di hadapan orang lain karena itu akan membuat ia malu. Ajaklah anak pulang dan tanyakan untuk apa dia berbohong. Selanjutnya, berikan pengertian bahwa lebih baik jujur walau itu terlihat jelek atau memalukan.

5. Suka Marah-marah

Kebiasaan gampang marah si kecil juga bisa disebabkan karena ia belum tahu bagaimana menyampaikan sesuatu dengan benar.

Dekati anak, ajak bicara perlahan dan tanyakan apa maunya. Teguran yang positif biasanya akan mendapat reaksi positif pula dari si kecil.

Apapun yang dilakukan si kecil, jangan pernah dianggap sepele oleh Ayah dan Bunda, karena itu artinya ia sedang menunjukkan sikap. Seperti dikutip dari @smartparents.official. Acungi jempol jika mereka bersikap baik dan benar, namun tegurlah secara perlahan dan coba perbaiki jika mereka salah.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting