Jack Ma muncul di hadapan publik dalam konferensi video/Net
Jack Ma muncul di hadapan publik dalam konferensi video/Net
KOMENTAR

PENDIRI Alibaba Group Jack Ma untuk pertama kalinya muncul di hadapan publik sejak diduga "menghilang" pada Oktober tahun lalu.

Ma bertemu dengan 100 orang guru pedesaan di China melalui sambungan video meeting langsung pada Rabu pagi (20/1) waktu setempat.

Diketahui bahwa sejak akhir tahun lalu muncul spekulasi di media yang menduga bahwa Ma yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia itu "menghilang" dari penampilan publik sejak bulan Oktober 2020.

Salah satu indikasi "menghilang"-nya Ma adalah ketidakhadirannya pada episode terakhir dari sebuah acara TV yang menampilkan Ma sebagai juri.

Sejak saat itu, simpang siur keberadaan Ma menjadi buah bibir di media internasional.

Sempat ada dugaan bahwa Ma "menghilang" setelah dia membuat pidato di Shanghai di mana dia mengecam sistem regulasi China. Hal itu juga kabarnya menyebabkan penangguhan IPO senilai US $ 37 miliar dari afiliasi keuangan Alibaba, Ant Group.

Namun, setelah sekian lama absen dari penampilan publik dan memicu tand atanya besar soal keberadaannya, media China Tianmu News pekan ini melaporkan bahwa Ma telah bertemu dengan para guru melalui konferensi video langsung pada hari Rabu (20/1).

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan terpisah, Jack Ma Foundation juga mengkonfirmasi hal tersebut dengan mengatakan bahwa Ma berpartisipasi dalam upacara online acara tahunan Pedesaan Pengajar Inisiatif. Konfirmasi serupa juga dikeluarkan oleh Alibaba Group.

Mengutip Channel News Asia, dalam video berdurasi 50 detik tersebut, Ma yang mengenakan baju pullover biru tua, berbicara langsung ke kamera dari sebuah ruangan dengan dinding marmer abu-abu dan karpet bergaris. Tidak diketahui dengan pasti dari mana Ma berbicara.

Namun dalam video tersebut, Ma memberikan ucapan selamat dan pesan bagi para guru yang menerima penghargaan tersebut.

Ini adalah acara tahunan yang digelar oleh Jack Ma Foundation dan biasanya dilakukan di kota tepi laut Cina, Sanya.

"Kita tidak bisa bertemu di Sanya karena pandemi," kata Ma.

"Ketika pandemi selesai, kita harus menyediakan waktu untuk menebus perjalanan semua orang ke Sanya dan kemudian kita akan bertemu lagi," tambahnya.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News