Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah yang juga Menteri BUMN Erick Thohir
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah yang juga Menteri BUMN Erick Thohir
KOMENTAR

SEBAGAI negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah sepatutnya Indonesia menjadi pemain kunci di pasar industri halal baik di dalam maupun di luar negeri.

Karena itulah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menjadi penguatan di pasar industri halal ini sebagai salah program unggulan kepengurusan MES periode 2021-2024.

Hal ini disampaikan Ketua Umum MES yang juga Menteri Negara BUMN Erick Thohir dalam penutupan Munas V MES yang diselenggarakan secara hybrid, Sabtu (23/1).

Untuk membantunya menjalankan program kegiatan, Erick Thohir menunjuk praktisi ekonomi syariah Iggi Haruman Achsien sebagai Sekretaris Jenderal MES.

“Kita adalah negara yang punya market yang besar. Ketika marketnya kita sudah pegang, tentu untuk ke luar negeri kita punya pondasi yang lebih mudah,” ujar Erick Thohir dalam sambutannya.

Selain itu, Erick juga mengatakan, MES akan meneruskan pengembangan industri keuangan syariah yang memanfaatkan trend masyarakat digital.

Suka atau tidak suka, sebutnya, Indonesia telah memasuki  era teknologi digital.

“Kita harus menguatkan fintech dan industri keuangan syariah secara modern tanpa meninggalkan kearifan lokal kita,” sambungnya.

Program ketiga yang diperkenalkannya adalah menciptakan iklim investasi yang bersahabat yang melibatkan pengusaha daerah. Hal ini perlu dilakukan agar tidak tercipta kesenjangan.

“Kita bangun perusahaan-perusahaan daerah agar menjadi juara-juara di daerahnya sehingga menjadi platform penarik pengusaha kecil lainnya,” ujar Erick Thohir lagi.

Erick juga mengatakan, pembinaan ekonomi syariah harus dimulai dari pedasaan secara berkelanjutan agar Indonesia memiliki pondasi ekonmi syariah yang kuat.

Dia menyebut desa sebagai titik nol pembinaan ekonomi syariah, yang artinya pembangunan harus bergerak dari desa.

Tidak lupa Erick Thohir  mengajak seluruh pemangku kepentingan dan pengurus yang nanti terbentuk untuk saling bertukar pikiran.

“Bapak dan ibu adalah ujung tombak yang tahu denyut nadi di daerah. Yang harus kita sepakati, program ini perogram ril dan nyata yang dapat diimplementasikan,” demikian Erick Thohir.




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News