Warga Wuhan sudah beraktivitas normal selang. setahun lebih pasca pandemi Covid-19/Net
Warga Wuhan sudah beraktivitas normal selang. setahun lebih pasca pandemi Covid-19/Net
KOMENTAR

SETAHUN yang lalu, warga Wuhan di China harus menelan pil pahit karena menjadi yang pertama menghadapi pandemi virus corona.

Awal tahun 2020, warga di Wuhan harus siap menerima pemberitahuan yang dikirim ke telepon pintar mereka yang mengumumkan bahwa wilayah tersebut akan di-lockdown demi mengerem penularan virus corona.

Bak petir di siang bolong, langkah ini menyebabkan pusat industri dan transportasi China tengah yang ramai menjadi terhenti seketika. Hal itu pun berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Bahkan pada fase terburuknya, Wuhan menyumbang sebagian besar dari 4.635 kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh China.

Namun kini, setelah satu tahun berselang, penduduk kota tempat virus pertama kali terdeteksi sudah bisa menikmati hidup yang kembali normal.

Sekitar 11 juta penduduk Wuhan kini bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal seperti sebelum pandemi terjadi, bahkan ketika seluruh dunia bergulat dengan penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular.

Mengutip Channel News Asia (Minggu, 24/1), lalu lintas di kota Wuhan memang tidak padat. Namun tidak ada tanda-tanda penghalang yang setahun lalu mengisolasi lingkungan tersebut.

Kota ini sebagian besar telah bebas dari pandemi Covid-19 tidak lama setelah lockdown dicabut pada 8 April 2020. Namun sejumlah langah pembatasan masih dilakukan di sejumlah lokasi tertentu.

"Kami pikir Wuhan adalah kota heroik. Bagaimanapun, ia menghentikan ekonominya untuk membantu China menghadapi pandemi. Ini tindakan yang mulia," kata salah seorang warga Wuhan yakni Chen Jiali, yang bekerja di sebuah perusahaan belanja internet.

Seorang warga lainnya menyebut bahwa pasca lockdown, warga Wuhan sebenarnya gugup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Saat itu, orang-orang sangat gugup, tetapi pemerintah memberi kami dukungan yang sangat besar. Itu jaminan yang sangat kuat, jadi kami bisa melewati ini bersama-sama," kata seorang warga Wuhan bernama Yao Dongyu.

Sejak saat itu pula lah warga Wuhan semakin sadar akan pentingnya pencegahan sedari dini.

"Sejak orang Wuhan mengalami pandemi, mereka telah dilakukan lebih baik dalam pencegahan pribadi daripada orang di wilayah lain," terangnya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News