Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TEKANAN darah tinggi menjadi faktor utama yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung. Terlebih lagi di saat pandemi Covid-19, hipertensi menjadi makin berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kematian akibat infeksi virus.

Banyak di antara kita sudah mengimplementasikan gaya hidup sehat yang dibutuhkan untuk memerangi potensi penularan Covid-19. Termasuk banyak mengonsumsi makanan kaya vitamin juga berolahraga 30 – 40 menit setiap hari.

Saat ini, para peneliti  telah menemukan satu cara untuk menurunkan risiko hipertensi yang tidak mengharuskan kita menguras energi untuk tambahan exercise kardio atau menjalankan diet yang rumit.

Ternyata diketahui bahwa gerakan stretching (peregangan) selama 30 menit setiap hari lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah dibandingkan berjalan kaki menurut penelitian yang dimuat Journal of Physical Activity and Health baru-baru ini.

Dua kelompok yang terdiri dari masing-masing 40 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi menjalani aktivitas berbeda. Kelompok pertama melakukan brisk walking 30 menit per hari dalam 5 hari seminggu. Brisk walking adalah jenis latihan dengan berjalan kaki lebih cepat namun tidak secepat berlari. Sedangkan kelompok kedua melakukan program 21 latihan stretching dalam jumlah waktu yang sama seperti kelompok pertama.

Setelah 8 minggu penelitian, kelompok kedua yang melakukan latihan stretching rutin mengalami penurunan tekanan darah lebih signifikan dibandingkan kelompok pertama yang melakukan brisk walking setiap hari.

“Saya berharap masyarakat memahami bahwa gerakan-gerakan stretching tidak hanya baik untuk pemanasan atau mencegah cedera otot tetapi juga menjadi satu cara meningkatkan kesehatan kardiovaskular (berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah),” ujar Profesor Philip Chilibeck dari College of Kinesiology Universitas Saskatchewan, Kanada.

Penjelasannya adalah ketika tubuh melakukan peregangan, kita juga meregangkan pembuluh-pembuluh darah pada bagian tubuh tersebut. Peregangan pembuluh darah secara terus-menerus akan mengurangi kekakuannya sekaligus meningkatkan aliran darah yang berarti menurunkan tekanan darah.

Prof. Philip merekomendasikan tambahan 10 – 15 menit stretching setiap hari ke dalam olahraga rutin kita setiap hari. Untuk peregangan kelompok otot besar seperti pada paha depan, lutut, dan betis, bisa ditahan 30 detik per gerakan sebanyak 2 – 3 kali dengan waktu jeda 15 detik antara gerakannya.

Menurutnya, penambahan durasi stretching lebih baik dari mengubah keseluruhan latihan karena kombinasi tersebut menghasilkan keuntungan yang paling besar dari segi kesehatan.

Beberapa jenis stretching yang bisa kita lakukan adalah peregangan statis, peregangan dinamis, peregangan pasif (membutuhkan bantuan berupa peralatan), PNF, juga stretching aktif (melibatkan kontraksi otot yang bertentangan dengan apa yang kita regangkan).

Sebagian besar ahli sepakat bahwa stretching terbaik adalah peregangan dinamis-aktif. Peregangan tersebut akan membangun kekuatan tubuh.

Berikut ini 2 contoh gerakan peregangan dinamis yang mudah dilakukan di rumah.

1# Leg pendulum, bertujuan membuat otot kaki rileks dan tidak kaku. Caranya: Berdiri tegak dengan tangan bertolak pinggang, ayunkan satu kaki ke depan dan ke belakang bergantian dengan tetap menjaga keseimbangan posisi tubuh, lakukan 5 – 10 kali untuk setiap kaki, ulangi gerakan tersebut 5 – 10 kali.

2# Spinal rotation, yaitu peregangan bagian atas tubuh. Caranya: Berdiri tegak dengan posisi kaki selebar bahu, angkat dua tangan setinggi bahu ke arah depan, putar tubuh kita ke kanan dan kiri tanpa berpindah tempat. Lakukan gerakan ini 5 – 10 kali.

Dihimpun dari berbagai sumber

 

 

 

 




Setelah Berolahraga, Kamu Pantang Lakukan Hal Ini

Sebelumnya

Daun Serai, Manfaatnya Tak Hanya Sebatas Penyedap Masakan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health