SELAIN vaksin, pengembangan obat Covid-19 juga tengah ditunggu-tunggu. Para peneliti di Universitas Oxford saat ini sedang melakukan pengujian untuk satu obat yang menunjukkan tanda-tanda dapat mengurangi kematian akibat Covid-19.
Obat tersebut adalah Ivermectin. Biasanya digunakan pada ternak dan orang yang terinfeksi cacing parasit.
The Times melaporkan, obat tersebut berpotensi efektif terhadap Covid-19 setelah gejala muncul. Namun obat tersebut belum dinilai dengan benar dan kemanjurannya belum diketahui secara menyeluruh.
"Ini memiliki potensi sifat antivirus dan anti-inflamasi. Ada beberapa percobaan kecil yang dilakukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang menunjukkan bahwa itu mempercepat pemulihan, mengurangi peradangan dan rawat inap," ujar seorang profesor di Oxfor, Chris Butler.
"Tapi ada celah dalam datanya. Belum ada uji coba yang sangat ketat," imbuhnya.
Profesor lainnya, Peter Horby mengingatkan, data yang diberikan memang menggembirakan tetapi belum tentu meyakinkan.
Uji coba Ivermectin saat ini dilakukan pada orang berusia di atas 65 tahun, atau mereka yang berusia di atas 50 tahun dengan komorbid. Uji coba dilakukan melalui sistem NHS Inggris.
Dikutip dari Arab News pada Minggu (24/1), Ivermectin bekerja dengan memblokir masuknya protein ke dalam inti sel, membatasi kapasitas replikasi virus. Analisis awal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan.
"Itu bisa menyelamatkan ribuan nyawa rehari. Datanya menarik. Di Meksiko, India, dan Amerika Selatan, angka kematian telah menurun," ujar Paul Marik dari Sekolah Kedokteran Virginia Timur.
KOMENTAR ANDA