KOMENTAR

PENANGANAN Covid-19 di Tanah Air kini memasuki tahap vaksinasi. Presiden Joko Widodo sudah disuntik vaksin Sinovac tahap kedua pada 27 Januari 2020. Dengan angka yang sudah menembus 1 juta kasus, vaksinasi menjadi sangat penting disamping tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan 3M dan 3T.

Menurut dr. Nalendra, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keuntungan yaitu penyebaran virus Covid-19 yang tidak secepat negara yang hanya berada di satu daratan. Karena itulah, selain pembatasan pergerakan masyarakat dari satu pulau ke pulau lain, harus dibatasi pergerakan masyarakat dari satu provinsi ke provinsi lain, juga antara kota/ kabupaten.

dr. Nalendra mencontohkan Pulau Jawa yang merupakan pulau dengan penduduk terpadat, seharusnya diberlakukan tracing dan tracking untuk minimal 70 persen penduduknya.

Dalam Bincang Sehat yang diadakan kantor berita politik RMOL.id bertajuk Apa Kabar Penanganan Covid-19 di Tanah Air, Jumat (29/01/2020), Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura, Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.BTKV menekankan pentingnya Indonesia memiliki kader Covid-19.

"Perlu ditingkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat melalui kader-kader Covid-19. Seperti kader PKK dan kader Dasawisma, kader penanganan Covid-19 ini juga bisa menjangkau RT dan RW untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman," ujar dr. Nalendra.

Salah satu upaya yang ditempuh dr. Nalendra untuk membentuk kader penanganan Covid-19 adalah dengan mengaktifkan para 'alumnus' RS Lapangan Indrapura. "Penyintas yang telah sembuh setelah dirawat di RS ini diharapkan dapat menjadi edukator Covid-19."

Sejak 3 bulan lalu, komunitas para penyintas Covid-19 dari RS Lapangan Indrapura telah memulai sosialisasi terkait penanganan Covid-19 kepada masyarakat. Dan tidak hanya berbagi pengetahuan, para penyintas juga membentuk kelompok donor plasma konvalesen semakin banyak dibutuhkan pasien Covid-19.

dr. Nalendra menjelaskan bahwa RS Lapangan Indrapura menerapkan perawatan yang mengutamakan "happiness" bagi para pasien Covid-19. Para tenaga kesehatan di sana menyadari bahwa dampak stres yang besar akan sangat menghambat kesembuhan pasien. Karena itulah, pihak RS berupaya membuat para pasien bahagia hingga tubuh mereka mampu memproduksi imunitas tubuh yang kuat.

"Kami menggunakan pendekatan obat yang rasional untuk antiviral maupun antibiotik. Karena itu anggaran untuk obat-obatan sangat minim," jelas dr. Nalendra.

Menurut dr.Nalendra, 3M masih menjadi cara utama untuk mencegah penularan Covid-19. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk waspada. "Jika ada keluhan atau gangguan kesehatan harus diwaspadai sampai terbukti kalau itu bukanlah Covid-19. Jangan sampai mengabaikan gejala ringan lalu harus masuk ICU," tegas dr. Nalendra.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News