dr Michael Triangto, Sp KO saat menjadi narasumber Bincang Sehat RMOL.id/ Farah
dr Michael Triangto, Sp KO saat menjadi narasumber Bincang Sehat RMOL.id/ Farah
KOMENTAR

OLAHRAGA adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk membuat tubuh menjadi sehat, tentunya selain pola makan dan gaya hidup. Tapi, kata sehat itu harus dicermati dengan baik, karena nyatanya saat ini banyak orang tanpa gejala yang fisiknya terlihat sehat, tapi raganya sakit.

Menurut dr Michael Triangto, Sp KO, dokter olahraga, sehat adalah sehat fisik, mental, sosial. Jadi harus hati-hati, agar jadi orang yang bertanggung jawab tidak hanya pada diri sendiri, namun juga pada keluarga dan lingkungan.

"Sehat saja apakah cukup? Misalnya seseorang habis melakukan medical check up dan dinyatakan sehat. Kemudian ia pergi ke kantor dan mendapati lift mati, sehingga harus menggunakan tangga darurat untuk ke lantai atas. Sampai di atas, dia langsung terengah-engah. Ini artinya, ia sehat tapi tidak bugar. Cepat lakukan recovery, sehingga mampu menahan apapun juga. Caranya dengan olahraga," kata dr Michael dalam Bincang Sehat RMOL.id, Jumat (5/2).

Lalu, apakah aktivitas fisik di rumah, seperti mengepel, mencuci baju, atau bersih rumah apakah termasuk olahrga?

Ditegaskan dr Michael, olahraga berbeda dengan aktivitas fisik. Keduanya memang mengeluarkan keringat, namun aktivitas fisik tidak memiliki program. Sementara berolahraga selain memiliki program juga ada frekuensi, intensitas, dan waktu yang harus ditentukan.

Menurut anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), berolahraga cukup dilakukan selama 150 menit per minggu. Artinya, cukup 5 hari dalam seminggu, selama 30 menit/hari.

"Olahraganya bisa dicicil, 10 menit pagi, 10 menit siang, dan 10 menit sore. Tapi saya menganjurkan lebih baik diselesaikan dalam satu waktu. Selanjutnya, seimbangkan dengan aktivitas fisik lainnya," saran dia.

Apakah harus berolahraga berat untuk mendapatkan tubuh yang sehat?

Tentu tidak! Olahraga berat bisa menimbulkan korban jiwa. Contohnya saja banyak para ahli yang melakukan olahraga berat dan tiba-tiba terjatuh lalu meninggal dunia.

Lakukan olahraga dengan tujuan yang jelas, yaitu sehat, prestasi, atau rekreasi. Kalau memilih sehat, tentu saja tidak berprestasi. Begitu pula sebaliknya.

"Nah, di antara dua tujuan itu, ada satu tujuan lain yaitu olahraga untuk rekreasi. Latihannya itu hanya jika mau, kalau diajak tetangga, atau jika ada company gathering. Sehat? Tentu tidak! Apalagi berprestasi. Kalau menang, hitung-hitung hoki. Yang didapat hanya senangnya saja," ujarnya.

Berikut ini olahrga ringan dan anti ribet yang bisa dilakukan di mana saja dengan tujuan sehat:

1. Latihan otot lengan

Bisa dilakukan sambil duduk di kantor, di rumah, bekerja, atau sambil santai. Caranya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan bertumpu pada kursi, maju sampai bokong keluar dari tumpuan kursi, dan lipatkan siku. Lakukan cukup 5 kali dalam satu putaran.

2. Latihan otot dada (push up)

Cukup push up di meja, dengan cara kedua tangan dibuka selebar bahu, letakkan di meja. Rentangkan kaki semampunya dan lipat siku. Latihan otot dada ini juga bagus dilakukan oleh ibu-ibu yang menyusui dan payudaranya kendor. Jika masih merasa kesulitan bertumpu pada meja, lakukan push up dengan tumpuan tembok.

3. Latihan otot perut (sit up)

Duduklah di kursi, kemudian salah satu lutut diangkat ke arah perut dan siku berlawanan diarahkan ke lutut yang diangkat. Cukup 5 kali mengangkat lutut dan yang ringan saja. Jika ada jeda atau bosan dengan rutinitas kantor, lakukan lagi.

"Banyak masyarakat yang salah persepsi tentang olahraga. Lakukanlah dengan tujuan untuk kesehatan, yaitu berolahraga yang ringan-ringan saja, sesuai dengan kemampuan tubuh kita. Ingat, 150 menit per minggu, sudah cukup untuk mendapatkan tubuh yang sehat," demikian dr Michael.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health