Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SEJUMLAH rumah sakit rujukan Covid-19 sudah kehabisan tempat tidur perawatan. Pemerintah pun menyarankan pasien tanpa gejala atau dengan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Berbeda dengan perawatan di rumah sakit, isolasi mandiri menuntut pasien untuk ekstra waspada pada kondisi tubuh. Salah satunya mengenai ketersediaan oksigen dalam darah. Salah-salah, bisa terjadi happy hipoxia yang justru sangat berbahaya

Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pasien covid-19 yang isoman untuk memiliki oximeter. Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan, oximeter berfungsi untuk mengukur kadar oksigen.

"Sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakan saat isolasi mandiri di rumah, kesehatan memburuk atau lebih baik dirawat di rumah sakit," kata Harris dalam pengarahan PBB di Jenewa, Swiss, beberapa waktu lalu.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primata Hospital Bekasi Utara, dr M Irfan So PD menuelaskan, oximeter jadi (Pulse oximeter) memang sangat dibutuhkan. Umumnya oximeter berukuran kecil sehingga bisa dibawa ke mana saja.

Alat tersebut dipasang di ujung jari untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah. Alat ini juga merupakan tes non invasif dan tanpa rasa sakit. Juga dapat mendeteksi perubahan kecil dengan cepat, terkait efisiensi oksigen yang dibawa ke ekstremitas terjauh dari jantung, termasuk kaki dan lengan.

Oximeter juta sering digunakan dalam pengaturan perawatan kritis, seperti di ruang gawat darurat atau rumah sakit.

Lebih jauh Irfan menjelaskan, dalam kondisi normal, orang yang sehat memiliki angka batas minimal saturasi oksigen sebesar 95 persen sampai 100 persen.

"Jika terinfeksi Covid-19 dan level saturasi oksigen berada di bawah angka 95 persen, harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan terdekat," sarannya.

Fungsi oximeter.juga untuk mencegah terjadinya happy hipoxia yang bisa mengancam jiwa. Happy hipoxia atau silent hypoxemia adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, tapi tanpa ada gejala yang muncul atau keluhan yang dirasakan pasien.

Jika happy hipoxia terjadi terus menerus, akan mengakibatkan fungsi organ tubuh terganggu, terutama organ-organ penting tubuh seperti jantung, otak, dan ginjal.

Jika tidak segera diatasi, bisa terjadi kegagalan organ yang tidak diketahui, dan bisa berujung pada kematian.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health