Ilustrasi Swab Test/ Net
Ilustrasi Swab Test/ Net
KOMENTAR

JIKA Bunda pernah menjalani tes swab PCR, pasti sudah tidak asing dengan istilah CT (baca: Siti). Angka yang tertera pada CT tersebut tidak jarang membuat Bunda stres, bukan?

Sebenarnya, apakah CT tersebut dan bagaimana korelasinya dengan PCR?

CT adalah kependekan dari cycle treshold, yaitu sebuah nilai yang seringkali dilampirkan jika hasil tes swab PCR seseorang positif. Nilai CT tidak selalu diberikan, karena umumnya hasil tes hanya menuliskan negatif atau positif Covid-19.

Nilainya menggambarkan berapa banyak amplifikasi dilakukan dalam pemeriksaan RT-PCR ketika mencapai ambang batas deteksi mesin PCR. Hal ini berhubungan dengan banyak atau sedikitnya jumlah virus yang ada di sampel.

Semakin banyak jumlah virus yang ada di sampel, semakin kecil nilai CT. Dan semakin sedikit jumlah virus yang ada di sampel, maka nilai CT semakin besar.

Nilai CT pada PCR yang dilakukan dalam waktu yang berbeda tidak bisa dibandingkan. Sebab nilai tersebut bervariasi, tergantung pada:

• teknik pengambilan spesimen.
• waktu pengambilan spesimen sejak infeksi terjadi.
• jenis Reagen ekstraksi.
• efisiensi ekstraksi.
• cut off tiap Reagen.
• perbedaan alat PCR.
• perbedaan target gen.

Yang diperiksa dalam PCR adalah RNA virus di spesimen swab, bukan keseluruhan virus yang ada di dalam tubuh manusia. Jadi nilai CT hanya berlaku di laboratorium, alat, Reagen, dan alat yang sama, dan intepretasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati oleh dokter penanggung jawab.

Apakah nilai CT menggambarkan banyaknya jumlah virus dalam tubuh?

Sampai saat ini belum ada standardisasi PCR untuk pengukuran semikuantitatif/kuantitatif. Usulan revisi KMK Kemenkes dari Balitbangkes, pencantuman nilai CT pada hasil RT-PCR Covid-19 tidak direkomendasikan berdasarkan guideline WHO yang menyatakan diperlukan kehati-hatian dalam menginterpretasikan nilai CT.

Jadi nilai CT tidak bisa menunjukkan jumlah virus absolut dalam tubuh dan tidak selalu berkorelasi dengan viral load, karena banyak faktor yang memengaruhi.

Nilai CT rendah, apakah sakit parah atau sangat infeksius?

Nilai CT antara pasien simptomatik dengan asimptomatik tidak berbeda signifikan. Nilai CT yang rendah berhubungan dengan kultur positif virus pada minggu pertama sakit, namun tidak bisa menunjukkan derajat keparahan penyakit.Seperti dikutip dari laman instagram @pandemitalk.

Juga tidak menunjukkan tingkat infeksius virus, karena tes PCR dapat mendeteksi partikel virus yang aktif berkembang biak dan mati. Masa infeksius pasien harus dievaluasi dari perjalanan alamiah penyakit.

Bagaimana cara cepat menaikkan nilai CT?

Tidak ada cara cepat menaikkan nilai CT RNA virus butuh waktu untu didegradasi di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada sistem imun tubuh masing-masing.

Selain itu, nilai CT bisa naik turun dalam pemeriksaan berulang pada satu individu, tergantung banyak faktor terkait teknik pengambilan spesimen dan juga pemeriksaan. Karena itu, interpretasi pemeriksaan ini wajib dikonsuktasikan dengan dokter yang langsung menangani.

 




Trik Jitu Kurangi Gula pada Anak Tanpa Drama, Ikuti Langkah Ini!

Sebelumnya

Mengapa Kita Butuh Mengonsumsi Brokoli?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health