dr. Marinda Suzanta, SpOG (K), D.MAS, F. ART, CHt, Ci dalam webinar
dr. Marinda Suzanta, SpOG (K), D.MAS, F. ART, CHt, Ci dalam webinar "Hamil Aman dan Sehat di Masa Pandemi", Minggu (14/02/2021)/ FARAH
KOMENTAR

KEHAMILAN adalah salah satu fase yang didambakan pasangan suami istri. Setelah menikah, ada istri yang hamil dalam hitungan bulan, ada pula yang membutuhkan waktu tahunan sebelum memiliki keturunan.

Namun meski begitu diidam-idamkan, hadirnya Covid-19 nyatanya sanggup membuat pasangan berpikir dua kali untuk merencanakan kehamilan di masa pandemi. Terlebih lagi, sampai saat ini masih belum ada vaksin Covid-19 yang diperuntukkan khusus bagi ibu hamil. Belum ada rekomendasi vaksin untuk ibu hamil. Dokter hanya memberi penjelasan seputar risiko dan keuntungan vaksin. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan calon ibu.

Informasi seputar Covid-19 setiap hari memang masih terus berkembang. Tidak mengherankan bila banyak pasangan suami istri merasa ragu untuk menjalani kehamilan selama pandemi.

"Pilihan ada di tangan calon ibu. Jika tidak ingin menunda kehamilan di masa pandemi, saya ingin menekankan 2 hal. Pertama, pilihlah RS yang menurut Anda aman dan membuat Anda nyaman. Kedua, Anda harus lebih relaks dan santai karena kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir," ujar Konsultan Fertility Endokrinologi Reproduksi RS EMC, Tangerang, dr. Marinda Suzanta, SpOG (K), D.MAS, F. ART, CHt, Ci dalam webinar "Hamil Aman dan Sehat di Masa Pandemi" yang digelar Minggu (14/02/2021).

Menurut dr. Marinda, saat ini sudah banyak RS yang menjalankan protokol kesehatan secara ketat bahkan memisahkan pelayanan antara pasien yang terkena Covid-19 dan yang tidak terpapar. Pastikan juga bahwa semua tenaga kesehatan dan pasien rawat inap selalu dicek secara berkala. Dengan demikian, ibu hamil bisa mendatangi RS untuk kontrol rutin tanpa was-was.

Selanjutnya, dr. Marinda menekankan ibu hamil untuk sebisa mungkin menghindari stres, yaitu menyikapi pandemi dengan lebih santai namun tidak menyepelekannya. Jangan sampai takut untuk memulai kehamilan tapi tidak takut untuk pergi ke mal dan kumpul-kumpul.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil bisa terpapar Covid-19 tanpa berdampak pada bayi yang dikandungnya. Bayi dalam kandungan memiliki perisai yang tebal, barrier yang banyak, sehingga dikatakan bahwa tidak bisa terjadi penularan Covid-19 dari ibu ke bayi.

Karena itulah, ibu hamil harus cermat menjaga kesehatan dan berusaha jangan sampai sakit. Bagaimana untuk mencegah kemungkinan sakit? "Di masa pandemi, ibu hamil harus lebih tahu diri, lebih kenal diri, dan lebih sadar diri," tegas dr. Marinda.

Pertama, ibu hamil harus tahu diri, artinya bergerak jangan grasak-grusuk. Misalkan ada orang batuk, menjauhlah. Jangan cuek.

Kedua, ibu hamil harus lebih kenal diri, artinya misalkan sudah mulai bersin-bersin atau kerongkongan terasa tidak nyaman, jangan diabaikan. Itu tanda bahwa ada masalah dalam tubuh. Segera perbanyak istirahat—tidur minimal 10 jam dan perkuat tubuh dengan minum multivitamin.

Ketiga, ibu hamil harus lebih sadar diri, artinya jangan melemahkan dan membahayakan kondisi kesehatan. Misalnya, jangan terlalu lama pegang smartphone karena radiasinya membahayakan.

Selama pandemi, ibu hamil harus meningkatkan usahanya menjaga kesehatan. Perbanyak waktu bersama pasangan dan keluarga. Meski hanya di rumah, anggaplah suami istri sedang dalam suasana liburan yang menyenangkan.

"Sangat penting untuk ibu hamil menghindari kejenuhan, kelelahan, dan stres. Jangan mudah mengeluh. Ubahlah keluhan Anda menjadi kata-kata yang bernada gembira dan menyemangati diri. Itu akan terasa berbeda."




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health