Ilustrasi ruang tertutup/ Net
Ilustrasi ruang tertutup/ Net
KOMENTAR

SELAIN protokol 5M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas, protokol VDJ (ventilasi, durasi, dan jarak) juga menjadi kunci penting untuk menghindari paparan virus Corona.

Karena itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk tidak berada di ruangan tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik. Karena, Covid-19 mudah sekali menginfeksi orang yang berada di ruangan itu. Seperti dikutip dari laman instagram @pandemictalks.

Ruangan-ruangan tertutup yang dimaksud adalah rumah tinggal (asrama, apartemen, kos, kamar pribadi, ruang keluarga), ruang kelas (sekolah, universitas, tempat les), ruang kerja (perkantoran), tempat umum (restoran), fasilitas kesehatan, dan transportasi pribadi dan umum.

Covid-19 menular melalui droplets ataupun aerosol. Keduanya ditularkan ketika seseorang berbicara, batuk, bernapas, dan bersin. Droplets maupun aerosol dapat terbawa oleh udara sejauh 8 meter.

Untuk itu ditegaskan betapa pentingnya kebersihan sebuah ruangan tertutup, untuk mencegah droplets dan aerosol tadi menempel di benda-benda atau di tiap sudut ruangan.

Tips menjaga kebersihan udara di ruangan:

1. Ruangan tanpa AC

• pasang kipas angin jendela (exhaust fan) yang mengarah ke dalam ruangan agar lebih banyak aliran udara yang masuk.
• buka jendela agar udara segar masuk.
• pasang air purifier di tengah ruangan atau di mana sirkulasi udara kurang baik.
• buka pintu, biarkan udara lama keluar.

Idealnya, ada ventilasi silang (cross ventilation) di mana ada dua bukaan, yaitu jendela dan pintu yang letaknya saling berhadapan di satu ruangan untuk aliran udara maksimal.

Penyaring udara dengan HEPA Filter dapat membantu membersihkan udara. Pastikan memilih penyaring sesuai dengan kemampuannya menyaring udara per meter persegi (kebanyakan alat hanya mampu menyaring udara para ruangan kecil).

2. Ruangan ber-AC

• walaupun menggunakan AC, selalu buka jendela dan pintu. Kurangi ketergantungan pada udara resirkulasi.
• pada ruangan tertutup dengan AC, virus dalam bentuk droplets dapat tersirkulasi dan menyebar ke seluruh ruangan.

Jika ingin menggunakan AC, nyalakan jauh lebih awal sebelum kegiatan dimulai. Hal ini bertujuan agar memberikan lebih banyak waktu untuk aliran udara segar bergerak.

Tambahkan air purifier untuk ruangan besar. Ganti HEPA filter secara berkala.

Intinya, berada di ruangan terbuka lebih aman ketimbang berada di dalam ruangan. Alasannya, hembusan angin saat berada di luar ruangan dapat memencarkan atau mendilusi partikel virus yang ada di udara. Dan, sinar UV dapat merusak atau mendegradasi sebagian dari partikel virus yang ada di udara.

Tempat terbuka mencegah virus untuk terkonsentrasi dan terhirup. Namun bukan berarti tempat tersebut 100 persen aman. Tetap hindari kerumunan dan gunakan masker.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health