Facebook/Net
Facebook/Net
KOMENTAR

KANADA berjanji akan mengikuti langkah Australia untuk membuat Facebook membayar konten berita. Ottawa juga tak akan gentar jika Facebook memilih menutup berita di Kanada.

Menteri Warisan Kanada, Steven Guilbeault mengatakan UU untuk mengatur hal tersebut akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.

"Kanada berada di garis depan pertempuran ini. Kami benar-benar di antara kelompok negara pertama di dunia yang melakukan ini," ujar Guilbeault kepada wartawan pada Kamis (18/2), seperti dikutip Reuters.

Guilbeault mengatakan Kanada dapat mengadopsi model Australia, yang mengharuskan Facebook dan Google mencapai kesepakatan untuk membayar oulet berita atas tautan yang dibagikan di platformnya, atau menyetujui harga melalui arbitrase.

Pilihan lainnya adalah mengikuti Prancis dengan mendorong platform-platform tersebut membuka pembicaraan dengan penerbit untuk mencapai remunerasi penggunaan konten berita.

"Kami sedang bekerja untuk melihat model mana yang paling sesuai," kata Guilbeault.

Ia juga mengatakan tela melakukan pembicaraan dengan rekan-rekannya di Prancis, Australia, Jerman, dan Finlandia pada pekan lalu untuk bekerja sama memastikan kompensasi yang adil untuk konten web.

"Saya menduga bahwa dalam waktu dekat kita akan memiliki 5, 10, 15 negara yang mengadopsi aturan serupa. Apakah Facebook akan memutuskan hubungan dengan Jerman, dengan Prancis?" lanjutnya, mempertanyakan langkah yang diambil Facebook saat ini.

Baru-baru ini, Facebook telah memblokir semua konten berita Australia sebagai tanggapan atas UU yang akan disahkan untuk mewajibkan Facebook dan Google membayar biaya kepada outlet media.

Facebook berdalih berita hanya kurang dari 4 persen dari konten yang dilihat orang di platformnya. Namun ia menyebut outlet media Australia menghasilkan 407 juta dolar Australia tahun lalu.

Profesor dari Universitas Toronto, Megan Boler mengatakan tindakan Facebook menandai titik balik yang akan membutuhkan pendekatan internasional bersama.

"Kami benar-benar bisa melihat koalisi, sebuah front persatuan melawan monopoli ini, yang bisa sangat kuat," ucapnya.

Di sisi lain, Google sendiri telah menandatangani 500 kesepakatan senilai 1 miliar dolar AS selama tiga tahun dengan penerbit di seluruh dunia untuk layanan konten beritanya. Google juga sedang dalam tahap pembicaraan dengan penerbit Kanada.

Guilbeault mengatakan Google masih akan tunduk pada UU baru Kanada nanti karena Ottawa menginginkan pendekatan yang adil, transparan, dan dapat diprediksi.

Ketua Riset untuk Hukum Internet dan e-commerce di University of Ottawa, Michael Geist mengatakan Kanada harus menginspirasi pendekatan Google, di mana perusahaan memasukkan uang ke dalam konten yang memberikan nilai tambah.

"Jika kita mengikuti model Australia, kita akan berada di tempat yang sama. Semua orang kalah. Organisasi media kalah. Facebook kalah," ujarnya.

Tahun lalu, organisasi media Kanada memperingatkan potensi kegagalan pasar tanpa tindakan pemerintah. Mereka mengatakan bahwa pendekatan Australia akan memungkinkan penerbit memperoleh 620 juta dolar Kanada setahun. Tanpa tindakan, mereka memperingatkan, Kanada akan kehilangan 700 dari 3.100 pekerjaan jurnalisme.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News