SUDAH hampir setahun anak-anak belajar dari rumah. Apakah Bunda melihat perubahan besar dari diri ananda? Apakah si kecil semakin susah diatur dan selalu ingin dilayani?
Jika ya, itu artinya kita sudah menumbuhkan generasi "home Service" di rumah. Sebenarnya, kondisi anak yang selalu ingin dilayani tak hanya disebabkan karena terlalu lama ada di rumah akibat pandemi. Hanya saja, kebiasaan baru ini menjadikan generasi home service menjamur.
Generasi home service hidupnya selalu dilayani orangtua atau ada yang selalu membantunya. Mulai dari anak lahir sudah diurus pembantu. Atau Bunda yang punya kelebihan keuangan, memakai jasa baby sitter selama 24 jam. Semua keperluannya diserahkan kepada baby sitter atau ART, sehingga anak tidak terbiasa mencari solusi sendiri.
Contoh kecilnya saja, membuka bungkus permen, makan disuapi, atau mengerjakan pekerjaan rumah. Karena kurang sabar melihat usaha anak, orangtua mengambil alih semuanya sehingga anak tidak terlatih untuk berusaha sendiri.
Untuk menghindari munculnya generasi home service ini, Bunda bisa melakukan beberapa tips berikut:
1. Biasakan anak tumbuh dengan tantangan
Saat ini, banyak sekali orangtua yang ingin mengambil tanggung jawab anak dan bukan memberikan tantangan kepada mereka sebagai bentuk cara mendidik.
Misalnya, saat melihat anak membutuhkan waktu lama untuk memakai kaos kaki sendiri, orangtua menjadi tidak sabar dan akhirnya membantu memakaikan.
Jika demikian, anakenjadi terbiasa dilayani dan tidak memiliki kemampuan problem solving yang baik.
2. Jangan terlalu banyak melarang
Seringkali orangtua merasakan ketakutan berlebih pada anak, sehingga larangan menjadi kalimat utama untuk menyudahi ketakutan itu.
Coba bebaskan anak untuk melakukan sesuatu yang mereka suka, selama itu tidak membahayakannya. Cukup ingatkan risiko yang akan terjadi dan mintalah untuk berhati-hati. Tidak perlu sampai melarang.
3. Latih anak untuk bertanggung jawab
Untuk anak usia di bawah 7 tahun, berikan mereka tanggung jawab sambil bermain. Misalnya, mandiri sendiri, makan sendiri, atau merapihkan mainan sendiri. Bunda cukup mengontrolnya.
Namun untuk anak usia 7-14 tahun, Bunda sudah bisa mengajarkannya disiplin. Misalnya, mengerjakan salat tepat waktu, mengerjakan PR, belajar puasa, atau menyelesaikan pekerjaan rumah. Saat mereka tidak melakukannya tepat waktu, segera ingatkan dan biasakan disiplin.
Mungkin Bunda akan terlihat kejam karenanya, namun tindakan itu justru membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh. Walau begitu, tetap perlakukan anak dengan lembut dan hindari kekerasan baik fisik maupun verbal.Seperti dikutip dari @sahabat.parenting.
KOMENTAR ANDA