PENANGANAN Covid-19 saat ini telah sampai pada vaksinasi. Sejak 13 Januari 2021, Indonesia telah memulai program vaksinasi diawali dengan vaksin yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
Vaksinasi massal dimulai dengan memprioritaskan para tenaga kesehatan yang menjadi garda depan penanggulangan Covid-19. Kelompok selanjutnya yang telah mendapat giliran vaksinasi adalah lansia, guru, dan yang sedang berlangsung sejak kemarin hingga esok (25 – 27 Desember 2021) di Gelora Bung Karno, Jakarta adalah vaksinasi yang diperuntukkan bagi 5000 lebih wartawan.
Pemerintah merencanakan vaksinasi untuk masyarakat umum akan dimulai pada April 2021. Vaksin Covid-19 bersifat wajib bagi setiap WNI yang terdaftar dalam register Kementerian Kesehatan dan memenuhi syarat medis. Vaksin akan diberikan secara gratis. Saat ini, pendistribusian vaksin telah menjangkau ke seluruh wilayah Nusantara.
"Pemerintah menargetkan 182 juta rakyat sudah divaksinasi dalam waktu satu tahun hingga bisa menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok atau kekebalan populasi)," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menyampaikan closing speech di ajang International Conference on Covid-19 Pandemic, Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economic, Diplomacy, and Social Perspectives, yang diselenggarakan IKATAN Keluarga Alumni Universitas Padjajaran (IKA UNPAD) bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN), dan Islamic Chamber of Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA), di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat, 23 – 25 Februari 2021.
Indonesia, menurut Wapres Ma'ruf Amin, termasuk beruntung karena program vaksinasi berjalan dengan cukup baik. Ia menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman pribadinya, ia memastikan vaksin aman, telah teruji ilmiah di Indonesia dan di beberapa negara lain, sesuai standar WHO, dan telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia.
Namun demikian, menciptakan kekebalan populasi memerlukan waktu yang tidak singkat. Karena itulah tetap diperlukan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan 5M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas. Artinya, mereka yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin sama-sama menjaga diri dan saling menjaga.
Dengan menjalankan 5M secara konsisten, masyarakat juga dituntut untuk menjalani kehidupan baru dalam tatanan new normal. Salah satu yang harus dipersiapkan adalah akselerasi teknologi informasi. Akselerasi tersebut mencakup ketersediaan, keterampilan, dan kebijaksanaan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi. Dengan demikian, kemajuan teknologi informasi bisa dijangkau oleh seluruh rakyat dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Tantangannya adalah bagaimana masyarakat bisa menggunakan teknologi informasi dengan bijak. Para ilmuwan—terutama di bidang kesehatan—bisa mensosialisasikan hasil riset mereka secara lebih luas. Para siswa dan mahasiswa Indonesia semakin kreatif dalam belajar secara online. Para pelaku usaha juga bisa menggapai pasar global dengan memaksimalkan ruang digital.
Jangan sampai teknologi informasi hanya digunakan sebatas menjadi 'tempat sampah' untuk menulis ujaran kebencian, hoaks, dan komentar yang menyakitkan orang lain. Seperti laporan Digital Civility Index (DCI) terbaru milik Microsoft yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet. Sungguh memprihatinkan, warganet Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara dengan skor 76.
Di masa pandemi yang mau tidak mau membuat masyarakat jadi lebih akrab dengan dunia digital, internet sehat juga menjadi faktor penting yang dapat memperkuat imunitas tubuh. Ketika kita membuka internet dan terus-menerus terpapar dark side of internet, tanpa sadar kita bisa menjadi stres hingga daya tahan pun mudah menurun. Jadilah warganet yang makin cerdas dan selalu bijak.
KOMENTAR ANDA