Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANAK adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap Covid-19. Mereka bisa menjadi silent carrier atau penular virus tersembunyi. Ketika terpapar, banyak yang tidak bergejala namun memiliki risiko infeksi yang sangat besar.

Berikut ini ada tujuh pertanyaan penting seputar Covid-19 pada anak yang perlu Ayah dan Bunda pahami:

Bagaimana risiko anak tertular dan menularkan Covid-19?

Sekali lagi, anak adalah kelompok usia yang paling rentan terhadap pandemi ini. Mereka memiliki risiko tertular yang sama besarnya dengan kelompok riskan lainnya. Hanya saja, gejala yang muncul ketika anak terpapar Covid-19 termasuk gejala yang ringan, meskipun tidak sedikit pula yang bergejala berat.

Pun kemampuan menularkannya, sama dengan orang dewasa. Hal ini terlihat dari viral load di nasofaring dan angka penularan sekunder yang sama dengan orang dewasa. Itulah mengapa anak disebut sebagai silent carrier.

Bagaimana risiko anak muncul penyakit dan terkena penyakit berat bila terinfeksi Covid-19?

Menurut CDC, mayoritas anak yang terinfeksi Covid-19 bergejala ringan atau tidak ada gejala. Risiko anak yang terinfeksi untuk mengalami penyakit berat atau dirawat inap juga lebih rendah dibanding orang dewasa.

Anak akan mengalami risiko penyakit berat jika masih berusia kurang dari 1 tahun dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Anak dengan kondisi apa yang lebih berisiko sakit berat bila terinfeksi Covid-19?

Ada beberapa penyakit bawaan pada anak usia kurang dari 1 tahun yang memperberat gejala yang muncul ketika terpapar Covid-19, yaitu:

• obesitas
• diabetes melitus
• asma dan penyakit paru kronik
• penyakit jantung bawaan
• kondisi medis kompleks yang terdiri atas genetik, saraf, metabolik, dan lainnya.

Apa itu MISC?

Istilah ini selalu muncul ketika anak terinfeksi Covid-19, baik bergejala ringan, sedang, maupun berat. MISC adalah Multisystem Inflammatory Syndrome in Children adalah peradangan pada berbagai sistem organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya.

Memang kondisi seperti ini jarang sekali terjadi pada anak-anak yang terinfeksi Covid-19, namun bukan berarti anak aman dari MISC.

MISC muncul diduga akibat reaksi yang berlebihan dari sistem imun anak ketika menghadapi virus Corona yang menginfeksinya.

Apa anak harus menggunakan masker?

YA! Anak berusia lebih dari 2 tahun dan tanpa disabilitas atau kondisi kesehatan tertentu, dianjurkan untuk menggunakan masker setiap keluar rumah.

Ayah dan Bunda, mulai saat ini ajarkan anak untuk menggunakan masker dengan benar. Mulai dari cara memakai dan melepasnya dengan benar, tidak menyentuh wajah dan masker ketika digunakan, dan tidak mengisap atau mengeluarkan liur ke masker.

Apakah anak boleh bermain bersama temannya selama pandemi?

Tentu saja boleh, ya Ayah Bunda. Tapi, perlu dibatasi juga jumlah teman-temannya dan lingkup bermainnya, misalnya hanya dengan teman sekolah atau yang tinggal serumah.

Karena perlu Ayah dan Bunda ingat, risiko penularan Covid-19 semakin besar pada kondisi anak yang bermain dan berinteraksi langsung dengan teman yang lebih banyak jumlahnya. Dan, waktu bermain dan berinteraksi yang lebih lama.

Apakah vaksin Covid-19 sudah bisa diberikan pada anak?

Sayangnya, hingga saat ini pemerintah memutuskan untuk tidak memberikan vaksin Covid-19 kepada anak. Namun, sejumlah vaksin telah melakukan ujiklinis pada anak dengan kelompok usia tertentu tetapi belum ada yang menyelesaikan fase ketiga.

Jadi Ayah dan Bunda, lindungi anak-anak kita dari kemungkinan paparan Covid-19. Tidak bergejala bukan berarti tidak terinfeksi dan belum tentu anak tidak berisiko terkena MISC.




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health