JATUH cinta berjuta rasanya. Kalimat itu tercipta bukan tanpa alasan. Rasa cinta yang ada di hati ternyata memang dapat menimbulkan perasaan yang membahagiakan batin sekaligus menyehatkan.
Pada tahun 2020, laporan Our World in Data bertajuk Marriages and Divorces menunjukkan bahwa sebanyak 64% perempuan di dunia telah menikah atau memiliki pasangan. Namun tidak banyak dari mereka yang memahami bagaimana cinta dapat memengaruhi diri mereka.
Ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, kita seolah selalu berada dalam mood terbaik dan selalu bersemangat mengejar tujuan hidup bersamanya. Para peneliti membuktikan bagaimana getar cinta berefek positif terhadap kesehatan tubuh manusia.
#1 Otak memproduksi dopamine
Ketika kita memikirkan orang yang kita cintai, tubuh akan memproduksi dopamine; hormon yang memunculkan perasaan bahagia. Kita bisa merasakan sensasi yang sama saat menikmati hal-hal yang kita sukai seperti menyantap makanan lezat atau mendengarkan lagu favorit.
Hormon dopamine yang keluar dapat menyebabkan eforia. Dalam konteks positif, eforia membuat tubuh menjadi 'ringan' untuk produktif bahkan lebih tangguh dalam menghadapi masalah.
Dalam riset bertajuk Dopaminergic Circuitry Underlaying Mating Drive, para ilmuwan menunjukkan fakta bahwa perasaan cinta yang menghasilkan rasa senang dan bahagia itu memiliki peran penting dalam sebuah hubungan. Itulah yang kemudian menyebabkan umat manusia tidak akan punah.
#2 Cinta menurunkan tekanan darah
Ketika kita menjalani hubungan atau hidup dalam rumah tangga yang bahagia, ternyata hal tersebut dapat menurunkan tekanan darah, seperti dijelaskan dalam penelitian The Impact of Physical Proximity and Attachment Working Models on Cardiovascular Reactivity: Comparing Mental Activation and Romantic Partner Presence.
Hal-hal sederhana yang kita dan pasangan lakukan seperti obrolan ringan sebelum meninggalkan rumah untuk bekerja atau makan malam bersama benar-benar membuat perbedaan besar.
Namun demikian, bukan berarti jatuh cinta cukup untuk menuntaskan masalah darah tinggi yang kita derita. Kita tetap harus berkonsultasi dengan dokter.
#3 Ambang batas sakit naik
Para peneliti membuktikan bahwa ketika melihat orang yang kita cintai, otak kita memicu mekanisme yang mampu membuat kita tidak mudah merasakan sakit. Bahkan penelitian bertajuk Viewing Pictures of a Romantic Partner Reduces Experimental Pain: Involvement of Neural Reward Systems membuktikan bahwa memandang foto pasangan saja sama kuatnya dengan tindakan anestesi. Wow!
#4 Kesehatan fisik meningkat
Kesehatan fisik kita dapat bereaksi positif terhadap kebahagiaan saat kita memiliki belahan jiwa. Banyak penelitian membuktikan bahwa perasaan cinta dapat memicu jantung yang lebih sehat seperti diteliti American Heart Association, sistem imunitas yang lebih kuat, turunnya berat badan, hingga angka harapan hidup yang lebih panjang, seperti dimuat Bright Side.
Yuk, munculkan kembali getar-getar cinta terhadap pasangan. Merasakan love is always in the air ternyata tidak hanya menyenangkan tapi juga menjadikan tubuh lebih sehat dan bugar. Saatnya kita jatuh cinta lagi dan lagi dengan pasangan tercinta.
KOMENTAR ANDA