Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENDIDIK anak adalah suatu proses yang sangat panjang. Tak jarang Ayah dan Bunda menemui berbagai masalah, yang terkadang tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Mau begini salah, mau begitu juga salah.

Akhirnya, amarah jadi jawabannya. Mulai dari membentak anak, menyubitnya, bahkan sampai-sampai Ayah Bunda ikut stres memikirkan cara apalagi yang harus dilakukan.

Berikut ini ada solusi bagi 9 masalah parenting yang sering dihadapi Ayah Bunda. Kita cek, yuk!

1. Tantrum
Adalah cara anak untuk menunjukkan bahwa ia sedang kesal dan frustasi, karena keinginannya tidak tercapai.

Mengatasi anak yang sedang tantrum ada caranya, ya Bunda:
• tetap tenang dan jangan bereaksi mendadak, seperti marah atau membentak.
• kalau si kecil menangis, katakan padanya, "Ibu baru bisa mendengar jika kamu berhenti menangis."
• alihkan perhatiannya.
• jangan menyerah dengan menyetujui apa yang diinginkannya. Kerjakan saja apa yang sedang Bunda kerjakan, biarkan si kecil tenang.

2. Tidak Patuh
Semakin anak besar, ke-aku-annya atau keegoisannya semakin besar pula. Anak menjadi agak susah diatur dan tidak kooperatif.

Ini yang bisa Ayah Bunda lakukan:
• hargai opini anak dan tetap tenang. Tanyakan kepada si kecil, mengapa mereka tidak mau mengerjakan apa yang Bunda sarankan. Dengarkan penjelasannya dengan baik.
• setelah itu, jelaskan mengapa Bunda menyarankannya untuk melakukan tindakan tersebut. Pilihlah kata-kata yang bijak dan mudah dimengerti, agar anak tidak salah paham.
• kendalikan diri agar tidak membentak atau berteriak. Kontrol emosi, sehingga tidak membuat kondisi semakin kacau.

3. Agresif
Anak memang belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Terkadang ketika marah, mereka sering memukul atau melempar barang.

Coba lakukan ini:
• ajarkan si kecil untuk menjelaskan apa yang dirasakannya. Misalkan, "Aku kesal, karena mainanku rusak," atau, "Aku marah, karena kakak mengambil kue bagianku."
• Bunda boleh saja bersikap tegas (bukan keras), ketika si kecil mulai melakukan kegiatan yang membahayakannya. Tapi jangan lupa, berikan pujian jika mereka.berperilaku baik. Pujian sebagai tanda, bahwa mereka telah melakukan hal yang benar.
• anak adalah peniru ulung, maka jadilah contoh yang baik. Hindari marah-marah di depan mereka, sehingga tidak bisa dicontoh.

4. Berbohong
Ada kalanya anak berbohong di situasi tertentu. Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena akan jadi kebiasaan dan merugikan dirinya sendiri.

Solusinya:
• hindari marah apalagi melakukan tindakan fisik. Sebab hal ini justru akan membuat anak semakin menutup diri dan tidak berani jujur.
• jelaskan bahwa berbohong adalah hal yang salah. Berikan penjelasan dengan kalimat yang mudah dipahami. Penting untuk menunjukkan mana yang benar dan salah.
• hargai anak ketika sudah berkata jujur. Berikan reward sebagai bentuk penghargaannya.
• berikan teladan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.

5. Sibling Rivalry
Untuk Ayah Bunda yang memiliki anak lebih dari satu, kadang melihat mereka bertengkar. Entah itu berebut mainan, saling ejek, atau berkelahi.

• jangan langsung menyalahkan salah satu di antaranya, ya! Cobalah bersikap objektif.
• dorong mereka untuk menyelesaikan masalah dengan saling menghormati. Pancing mereka untuk mencari jalannya sendiri.
• buat aturan, jika hal ini terjadi lagi, siapapun yang memulainya, akan menerima konsekuensi. Peraturan dibuat dengan cara berdiskusi dengan anak.

6. Picky Eater
Anak sulit sekali diminta makan makanan sehat atau sayur-sayuran. Mereka lebih senang makan makanan yang instan atau cepat saji.

Ini solusinya:
• jangan memaksanya makan! Coba Bunda untuk memberikannya contoh, makan sayur atau buah di depan anak dan biarkan mereka melihat betapa enaknya sumber serat tersebut.
• edukasi anak tentang pentingnya makan makanan sehat. Misalnya, dengan konsumsi buah dan sayur akan mudah buang air besar. Jelaskan pula apa akibat dari sering memakan makanan instan atau cepat saji.

7. Ketagihan Gadget
Ini adalah masalah bersama dan besar di masa pandemi ini. Tak jarang anak menjadi kecanduan jika Ayah dan Bunda tidak serius mengatasinya.

Solusinya:
• jangan mengandalkan gadget sebagai solusi untuk menenangkan anak. Justru, buat anak sibuk dengan aktivitas fisik lainnya.
• kenalkan anak dengan berbagai macam kegiatan dan aktivitas fisik lain yang menyenangkan.
• buat peraturan yang jelas dan konsisten. Misalnya, berapa lama mereka boleh memegang gadget dan game apa saja yang boleh dimainkan.

8. Tidak Mau Belajar
Terlalu lama di rumah membuat anak stres dan kadang tidak mau menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.

Solusinya:
• jangan paksa anak untuk memiliki nilai sempurna atau menang di setiap kompetisi.
• coba diskusikan, mengapa belajar itu penting untuk masa depannya. Lengkapi dengan contoh.
• jika ditemukan si kecil tidak tertarik dengan metode belajar sebelumnya, cari tahu metode seperti apa yang membuatnya tertarik untuk belajar.
• pahami kalau semua butuh proses. Biarkan anak memilih apa yang membuatnya nyaman dan hindari mengontrol pilihan-pilihan hidupnya.

9. Menutup Diri
Anak termasuk pribadi yang menutup diri, suka menyendiri dan jarang berinteraksi. Solusinya:

• pahami bahwa anak punya zona nyaman tersendiri.
• jangan paksa mereka melakukan hal yang tidak diinginkannya.
• amati kesehariannya dan coba pahami karakternya.
• coba cari waktu yang tepat untuk membicarakannya. Jika anak merasa malu, coba tingkatkan kepercayaan dirinya. Hargai dan nikmati prosesnya, jangan terburu-buru. Seperti dikutip dari @sahabat.parenting

 




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting