Sameera Fazili/Net
Sameera Fazili/Net
KOMENTAR

NAMA Sameera Fazili mendadak ramai dibicarakan setelah ia tampil dalam konferensi pers di Gedung Putih (24/02/2021). Ia berbicara di hadapan para jurnalis atas perintah khusus Presiden Joe Biden untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar isu ekonomi. Termasuk masalah kekurangan chip elektronik dan masalah rantai pasokan penting lainnya.

Kemunculan Sameera seolah menyiratkan bahwa Gedung Putih tidak lagi 'alergi' dengan muslim setelah Islamofobia yang selama 4 tahun terakhir begitu digaungkan Donald Trump.

Dengan Kamala Harris menjadi Wakil Presiden perempuan yang pertama sekaligus perempuan Afrika-Asia pertama yang menduduki jabatan itu, tim pemerintahan Joe Biden memang penuh 'warna'.

Sameera, perempuan berhijab lulusan Universitas Harvard dan Sekolah Hukum Yale ini menjabat Wakil Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat. Dewan Ekonomi Nasional bertanggung jawab dalam proses perumusan kebijakan ekonomi sekaligus pemberi saran kebijakan bagi presiden. Sameera fokus pada bidang inovasi, manufaktur, juga persaingan domestik.

Sebelum ditunjuk masuk Dewan Ekonomi Nasional, Sameera berkantor di Federal Reserve Bank Atlanta. Ia memimpin departemen pengembangan ekonomi masyarakat.

Sameera bukan orang baru bagi Joe Biden. Di masa pemerintahan Obama-Biden, Sameera merupakan penasihat kebijakan senior di Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih sekaligus penasihat senior di Departemen Keuangan AS di bidang keuangan dalam negeri maupun urusan internasional. Sebelumnya, Sameera merupakan dosen di Sekolah Hukum Yale.

Perempuan kelahiran Williamsville, New York ini lulus S1 dengan status magna cum laude dari Harvard pada tahun 2000 mengambil bidang Social Studies. Semasa di Harvard, ia pernah pernah menerima penghargaan Harvard's Women's Leadership.

Melanjutkan kuliah S2 di Yale, ia lulus tahun 2006. Setelah lulus, Sameera bekerja di ShoreBank, sebuah Community Development Financial Institution (CDFI) alias lembaga keuangan pengembangan masyarakat. Di sana, ia fokus pada keadilan ekonomi di AS dan luar negeri.

Tapi hidupnya tidak melulu tentang keuangan. Sameera juga dikenal sebagai seorang aktivis bidang HAM internasional dan kebebasan beragama.

Di Yale, ia pernah memimpin seminar studi hukum Timur Tengah dan menjadi panitia konferensi Critical Islamic Reflections. Sebelumnya menjadi dosen di Yale, ia bekerja di Karamah, sebuah lembaga hukum yang digawangi para pengacara perempuan muslim yang fokus pada masalah HAM. Selagi bekerja di Karamah, Sameera pernah bersaksi di depan Kongres AS tentang kebebasan beragama bagi muslim di Eropa Barat.

Ia juga memiliki pengalaman terjun mengurus masalah HAM internasional dan pembangunan termasuk bekerja di WHO dan UNHCR.

Kedua orangtua Sameera, Muhammad Yusuf Fazili dan Rafiqa Fazili, adalah pasangan dokter yang berasal dari Kashmir. Sameera telah menikah dan memiliki tiga anak.




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women