JEPANG mengkritik tes usap anal untuk Covid-19 yang dilakukan oleh China. Pemerintah Jepang meminta China untuk tidak lagi memberlakukan tes tersebut pada warga Jepang ketika mereka memasuki China.
Hal tersebut dikarenakan banyak di antara warga Jepang yang mengeluhkan bahwa prosedur tersebut menyebabkan mereka mengalami tekanan psikologis.
"Beberapa orang Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap anal, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato pada awal pekan ini, seperti dikabarkan BBC (2/3).
Meski begitu, tidak diketahui berapa banyak warga Jepang yang menerima tes semacam itu. Namun pemerintah Jepang telah mengajukan permintaan tersebut secara resmi melalui kedutaan besar di Beijing.
China sendiri sejauh ini belum menanggapi permintaan terbaru yang diajukan oleh pemerintah Jepang tersebut.
Diketahui bahwa China mulai memberlakukan tes usap anal untuk mendeteksi Covid-19 pada Januari lalu. Tes tersebut digunakan pada beberapa dari mereka yang dikarantina atau mereka yang masuk ke wilayah China.
Tes tersebut dilakukan dengan memasukkan kapas berukuran sekitar 3-5 cm ke dalam anus dan memutarnya dengan lembut. Namun tes tersebut memunculkan kontroversi, terutama terkait efektivitasnya.
KOMENTAR ANDA