Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SALAH satu metode diet yang dianggap ampuh menurunkan berat badan dalam waktu singkat adalah diet rendah kalori. Terbilang ekstrem karena mengurangi salah satu kebutuhan pokok nutrisi harian, diet ini harus dilakukan dengan izin dan pengawasan dokter ahli gizi.

Contohnya, kita menghapus karbohidrat, protein, lemak, atau buah serta sayur-sayuran dari daftar menu harian kita. Pola diet itu tidak disarankan untuk dilakukan sembarangan.

Sekali pun kita tahu bahwa metode diet rendah kalori sukses dilakukan oleh seseorang, kondisi tubuh yang tidak sama membuat kita tidak bisa serta-merta mengikutinya.

Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19, para dokter mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan menjaga gizi seimbang yang diharapkan mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penularan virus. Diet rendah kalori yang dilakukan tanpa diseimbangkan dengan pola hidup sehat sudah pasti sangat membahayakan.

Mengapa dianggap berbahaya? Tubuh yang kekurangan nutrisi pokok akan mengalami berbagai kondisi berikut ini.

#1 Kekurangan gizi yang ditandai dengan mudah terserang penyakit, mudah lelah, wajah terlihat menua, rambut rontok, dan kulit kering.

#2 Metabolisme yang melambat hingga berisiko rentan terhadap penyakit berbahaya.

#3 Jaringan otot yang rusak membuat tubuh lemah dan tidak sanggup melakukan aktivitas berat.

#4 Energi berkurang hingga tubuh lemas karena tidak punya cukup cadangan energi.

#5 Hormon tubuh yang terganggu seperti meningkatnya hormon stres (kortisol), menurunnya hormon seks, dan menurunnya hormon tiroid.

#6 Munculnya efek samping seperti pusing, mual, sakit kepala, konstipasi, hingga yang berbahaya adalah masalah batu empedu.

Ada 2 alasan mengapa kita harus berkonsultasi lebih dulu ke dokter.

Pertama, kita harus memastikan kondisi tubuh berada dalam kondisi yang baik dan tidak sedang mengalami penyakit tertentu. Atau jika kita memang memiliki riwayat penyakit kronis, dokter akan menentukan boleh tidaknya kita menjalani diet rendah kalori.

Kedua, dokter akan memastikan jumlah asupan kalori yang kita butuhkan dan jenis diet yang sesuai dengan kondisi tubuh kita. Dokter tentu tidak akan menganjurkan diet ekstrem yang hasilnya serba instan.

Untuk bisa menjaga pola makan bergizi seimbang agar tubuh sehat, kita bisa mengacu pada kampanye Kementerian Kesehatan tentang acuan sajian sekali makan yang mulai dipublikasikan tahun 2017 yaitu “Isi Piringku” sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Jika dulu kita mengenal slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah dikampanyekan sejak era 1950-an, maka seiring berkembangnya zaman diketahui bahwa masih ada kekurangan dalam slogan tersebut yaitu belum memerhatikan keseimbangan jumlah makanan saat dikonsumsi.

Gizi seimbang “Isi Piringku” menunjukkan jumlah nutrisi yang dikonsumsi cukup untuk satu kali makan dan lengkap karena mengandung nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) juga nutrisi mikro (vitamin dan mineral).

Untuk menjaga berat badan agar stabil, pastikan saja “Isi Piringku” tersaji di meja makan. Sempurnakan dengan istirahat yang cukup dan berolahraga rutin. Tambah porsi olahraga (tentu saja sesuai kemampuan) jika kita memang ingin mengurangi berat badan.

Secara sederhana, kita bisa mengurangi asupan karbohidrat, mengonsumsi lebih banyak protein, minum lebih banyak air putih, dan rutin berolahraga ringan. Tanpa harus meniadakan satu nutrisi pokok, kita akan merasa kenyang lebih lama, tubuh berenergi, dan metabolisme meningkat hingga kalori pun cepat terbakar.

Terlebih lagi bagi para perempuan, kita mesti cerdas dan memikirkan prioritas dalam menjalani berbagai peran dalam hidup ini. Terutama yang berkaitan dengan menjadi istri dan ibu.

Menjadi sehat dan bugar itu nomor satu. Ingat, penampilan menarik bukan semata bisa diperoleh dari tubuh yang langsing. Jika ingin diet, pastikan tujuan utamanya adalah sehat, bukan kurus. Seperti kalimat bijak yang sering kita dengar: good look is a bonus.

 

 

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health