Pasangan Harry dan Meghan dalam wawancara spesial dengan Oprah Winfrey/Net
Pasangan Harry dan Meghan dalam wawancara spesial dengan Oprah Winfrey/Net
KOMENTAR

NAMA Meghan dan suaminya, Harry menjadi sorotan publik dunia awal pekan ini. Pasangan tersebut untuk pertama kalinya secara blak-blakan mengungkapkan sisi kelam kehidupan di keluarga Kerajaan Inggris ke hadapan publik.

Adalah presenter ternama Oprah Winfrey yang mewawancarai pasangan tersebut dalam sebuah program televisi spesial yang ditayangkan stasiun televisi CBS pada Senin (8/3). Wawancara tersebut dilakukan di ruangan terbuka di California Selatan di mana Harry dan Meghan tinggal.

Acara TV spesial itu sangat dinantikan karena Harry dan Meghan sekarang diizinkan untuk berbicara lebih bebas tentang keluarga kerajaan karena mereka secara resmi memisahkan diri dari Kerajaan Inggris.

Dalam wawancara mendalam selama sekitar dua jam itu, Duchess of Sussex menceritakan kepada Oprah mengenai kehidupannya yang terisolasi dan kesepian setelah menikah dengan Pangeran Harry dan menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris. Bahkan pada satu titik dia mengaku merasa putus asa sehingga merasa tidak lagi ingin hidup.

Sang mantan aktris Amerika Serikat itu mengatakan bahwa dia dipaksa untuk menekan sifat blak-blakannya dan menyerahkan kebebasan pribadinya. Sejak bergabung dengan keluarga kerajaan, Meghan mengaku bahwa dia tidak lagi memiliki akses ke paspor, SIM, atau kunci. Dia baru mendapatkan lagi hal tersebut setelah memutuskan untuk pindah.

Selama berada di dalam keluarga kerajaan, aku Meghan, situasinya tidak seindah cerita dongeng. Sebalinya, situasi diperburuk oleh sikap rasis dan "nada kolonial kuno" di dalam keluarga kerajaan.

Tekanan dan situasi semacam itu membuat Meghan tertekan. Bahkan pada satu titik dia mengaku terpikir untuk bunuh diri.

"Saya benar-benar malu mengatakannya pada saat itu, dan malu harus mengakuinya kepada Harry terutama, karena saya tahu seberapa besar penderitaan yang dideritanya. Tapi saya tahu jika saya tidak mengatakannya, saya akan melakukannya dan saya tidak ingin hidup lagi," kata Meghan seraya berusaha untuk membendung air matanya.

Lebih lanjut Meghan menggambarkan dirinya sebagai korban dari Istana Buckingham yang terobsesi dengan citra, yang mempertimbangkan segala sesuatu mulai dari seberapa gelapnya warna kulit putra mereka, Archie hingga seberapa sering Meghan pergi makan siang bersama teman-temannya.




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News